JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Babak Baru Dimulai, AS dan Taliban Bakal Bertemu Pertama Kalinya Sejak Pengambilalihan Kekuasaan di Afghanistan

Juru Bicara Taliban, Zabihullah Mujahid (tengah), berbicara kepada media di bandara di Kabul, 31 Agustus 2021, setelah AS menarik semua pasukannya keluar dari negara itu untuk mengakhiri perang 20 tahun / AFP via tribunnews
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM  –  Setelah momentum  pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban, babak baru akan dimulai, dengan adanya rencana pertemuan Taliban dengan Amerika Serikat (AS).

Para  pejabat senior Taliban dan perwakilan AS akan melakukan pembicaraan pada Sabtu hingga Minggu. Pertemuan tersebut adalah  pertama kalinya sejak penarikan militer AS dsei Afghanistan.

Dilansir AP News, pertemuan itu akan membahas cara menahan kelompok ekstremis di Afghanistan dan evakuasi warga asing maupun Afghanistan dari negara tersebut.

Diketahui pada akhir Agustus lalu, AS mengakhiri kehadiran militernya di Afghanistan selama 20 tahun sekaligus mengakhiri perang yang dipicu serangan 9/11.

Di waktu yang sama, Taliban kembali ke tampuk kekuasaan. Adapun pembicaraaan antara AS dan Taliban akan berlangsung di Doha, Qatar.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa pembicaraan juga akan meninjau kembali perjanjian damai yang ditandatangani Taliban dengan Washington pada 2020.

“Ya ada rapat, tentang hubungan bilateral dan implementasi perjanjian Doha,” kata Shaheen.

“Ini mencakup berbagai topik,” tambahnya.

Pejabat lainnya mengatakan bahwa isu terorisme juga akan dibicarakan.

Sejak Taliban berkuasa kembali, ISIS-K meningkatkan serangan kepada kelompok itu maupun komunitas etnis serta agama minoritas.

Pada Jumat (8/10/2021), terjadi bom bunuh diri oleh ISIS-K yang menewaskan sedikitnya 46 minoritas Syiah dan melukai puluhan orang lainnya.

Ini menjadi insiden paling berdarah sejak kepergian AS.

Afiliasi ISIS yang aktif di Afghanistan ini sebelumnya kerap melakukan serangan terhadap komunitas Syiah sejak muncul di Afghanistan timur pada 2014.

ISIS juga dipandang sebagai ancaman terbesar bagi Amerika Serikat.

Dalam gambar yang diambil pada 3 Oktober 2021, seorang pejuang Taliban yang bekerja sebagai bagian dari pasukan polisi berjaga di sebuah pos pemeriksaan jalan di Kabul. –

Perjanjian AS-Taliban tahun 2020, yang dinegosiasikan oleh pemerintahan Trump, menuntut Taliban memutuskan hubungan dengan kelompok teroris dan menjamin Afghanistan tidak akan lagi menampung teroris yang dapat menyerang Amerika Serikat dan sekutunya.

Seorang pejabat AS mengatakan, Amerika akan meminta komitmen Taliban untuk mengizinkan warga AS, asing, dan warga lokal yang pernah bekerja untuk negara asing untuk meninggalkan Afghanistan.

Lebih lanjut, AS juga ingin menekankan kepada Taliban untuk menghormati hak-hak perempuan dan anak perempuan.

Para pejabat AS juga akan mendorong pejabat Taliban untuk memberi badan-badan kemanusiaan akses gratis ke daerah-daerah yang membutuhkan bantuan.

www.tribunnews.com

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com