WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri mulai diisi air. Proses pengisian awal Waduk Pidekso ditandai dengan menekan tombol sirene, Kamis (14/10/2021).
Tampungan air yang disuplai aliran sungai pada bagian hulu mulai terisi. Pintu waduk ditutup, diharapkan segera terkumpul air untuk menuju peresmian waduk pada 21 Desember 2021 atau 211221 mendatang.
Kendati cuaca belakangan ini ibarat judul lagu yang lagi hit, ‘Mendung Tanpo Udan’, tampungan air terus terisi. Meskipun tidak terlalu deras lantaran belum turun hujan dan hanya terlihat mendung menggelayut, aliran sungai mampu masuk ke dalam tampungan air waduk.
Bupati Wonogiri Joko Sutopo menjelaskan Presiden Joko Widodo diagendakan bakal meresmikan bendungan itu pada Selasa (21/12/2021). Karena itu, seluruh properti bakal dipersiapkan demi kelancaran peresmian Waduk Pidekso.
Banyak hal yang diharapkan dari Waduj Pidekso. Misalnya, 1.500 hektar lahan pertanian tadah hujan berubah menjadi lahan pertanian irigasi teknis. Lalu waduk juga bisa menjadi konservasi wisata hingga pemanfaatan air baku dengan debit 300 liter per detik dan mereduksi banjir.
“Aspek-aspek ini bakal menjadi sesuatu yang luar biasa bagi Wonogiri,” kata
Bupati yang beken disapa Jekek itu.
Pihaknya berkomitmen untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada. Aset itu juga bakal dijaga supaya bisa meminimalkan terjadinya sedimentasi di Waduk Pidekso nantinya.
Soal pembebasan lahan Jekek mengatakan sudah hampir rampung. Tinggal mengurus tanah kas desa yang nantinya juga terendam genangan dan mencari tanah pengganti. Tanah wakaf juga tinggal tahap pembayaran.
“Praktis tidak ada persoalan di ranah sosial. Tinggal fokus di pemanfaatan,” kata Jekek.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Waduk Pidekso Dony F.S. mengatakan pembangunan Waduk Pidekso sudah melewati sertifikasi desain, pengisian air waduk dan saat waduk akan beroperasi juga melewati sertifikasi operasi waduk.
Menurut dia, bendungan biasanya memiliki umur 50 tahun. Umur bendungan tergantung dari banyak atau sedikitnya sedimentasi di waduk.
“Saat lingkungan bisa dijaga, sedimentasi waduk dijaga umur waduk bisa bertambah panjang. Umurnya minimal 50 tahun,” kata Dony.
Selain itu, dia menjelaskan waduk itu tahan bencana termasuk gempa megathrust. Peta gempa dari pemerintah pusat juga sudah dipelajari dan diikuti. Bendungan Pidekso juga berjenis bendungan batu yang lebih fleksibel sehingga kuat dalam menahan gempa. Berbeda dengan bendungan beton yang lebih rigid. Aris