Beranda Daerah Sragen Demo Tuntut Oknum Perangkat Mesum Dilengser, Balai Desa Tanon Sragen Dipenuhi Spanduk...

Demo Tuntut Oknum Perangkat Mesum Dilengser, Balai Desa Tanon Sragen Dipenuhi Spanduk Menohok. Sampai Bawa-Bawa Malaikat!

Spanduk berisi tuntutan dan sindiran atas tabiat oknum perangkat desa di Tanon, Sragen memenuhi pagar depan Balai Desa Tanon, Sragen saat demo warga menuntut oknum Kaur dilengser, Selasa (20/10/2021)). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Aksi demo warga Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen menyoal dugaan selingkuh yang dilakukan oknum perangkat setempat berinisial S (50), Selasa (19/10/2021) menyisakan fakta menarik.

Puluhan warga itu nekat turun ke jalan untuk menggelar demo ke balai desa setempat, Selasa (19/10/2021).

Mereka menggelar demo menuntut perangkat yang menjabat sebagai Kaur itu segera disanksi tegas.

Bahkan warga mendesak agar S sesegera mungkin dilengser karena indikasi tabiat selingkuhnya dinilai sudah sangat meresahkan warga.

Selain berorasi, warga juga menumpahkan kekesalannya melalui spanduk dan poster berisi tuntutan dan protes terhadap ulah S.

Dari pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , spanduk itu dipasang di depan balai desa. Di antaranya bertuliskan โ€œTurunkan Staff Mesumโ€, lalu satu spanduk bertuliskan โ€œEfek Nganggur, He Subedo Rasan Rasan. Siro Ijo Wedi Yen Ditekani Malaikat, Jawaben Kanti Jujur Yen Siro Demenanโ€. โ€ Save Staff Mesumโ€. โ€œKami Butuh Staff Beretikaโ€.

Koordinator aksi, M Januri mengatakan aksi demo terpaksa dilakukan sebagai puncak tuntutan warga yang jengah dengan ulah oknum Kaur tersebut.

Menurutnya aksi demo dilakukan spontan karena warga merasa resah dan malu atas tabiat sang Kaur. Kemudian spanduk itu dibuat sebagai bentuk sindiran atas tabiat oknum itu yang dinilai tak selaras dengan tugasnya yang selama ini dekat dengan keagamaan.

โ€œIni tuntutan dari masyarakat berbagai dukuh, mintanya Pemdes dan BPD segera menurunkan saudara S. Karena sudah dua kali begitu (indikasi selingkuh) Pak. Sangat meresahkan sekali,โ€ papar Januri kepada JOGLOSEMARNEWS.COM usai aksi.

Baca Juga :  Wakil Bupati Sragen Suroto Hadiri Acara Halalbihalal Bersama Perangkat Desa di Kalijambe Dengan Menyerahkan Dana Pensiun

Januri menguraikan warga yang demo merupakan perwakilan dari beberapa dukuh.

Aksi juga digelar lantaran permohonan sanksi melampaui surat yang sebelumnya dilayangkan, tidak sesuai harapan warga.

โ€œAwalnya itu kita menyatakan sikap dengan tertulis Pak. Intinya sama, tapi Pak S mengklarifikasi dengan tulisan surat juga. Yang alasannya tidak masuk akal. Yang jelas masyarakat sudah jenuh dengan tabiat dan sikapnya tapi nggak ada sanksi tegas, akhirnya tadi sepakat demo demo gitu,โ€ tandasnya.

Salah satu spanduk yang dipasang warga di depan Balai Desa Tanon, Sragen saat demo menuntut di oknum perangkat desa diduga selingkuh agar diberikan sanksi tegas. Foto/Wardoyo

Januri mengakui memang belum ada bukti konkret memergoki sedang berhubungan atau bukti visual soal perselingkuhan.

Hanya saja, warga sudah sering mendengar dan mengetahui jika Kaur S sering memiliki hubungan dengan wanita di desanya. Warga sudah pernah mengingatkan dan mengklarifikasi pada saat kejadian pertama beberapa tahun silam.

โ€œWaktu itu Pak S minta maaf dan mengaku khilaf. Lha kok ini diulangi lagi. Yang kedua kemarin, malah istrinya yang mengadukan. Awalnya ditelepon kok sampai malam nggak pulang, katanya ada warga yang ninggal. Setelah dikroscek ke bayan di wilayah itu ternyata enggak ada yang ninggal. Lalu dicari ke masjid dikira di masjid, nggak ada. Pas istrinya pulang ke rumah malah lihat Pak S itu sama wanitanya itu. Wanitanya teman sekolahnya katanya,โ€ urai Januri.

Baca Juga :  Sertijab Komandan Batalyon Infanteri 408 Suhbrastha Dari Letkol Inf Slamet Hardianto Kepada Letkol Inf Afdhal

Setelah puas berorasi, warga kemudian memasang poster-poster di depan balai desa. Mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Terpisah, Kades Tanon, Luqman Hakim menyampaikan sebenarnya sudah meminta agar jika ada permasalahan, warga bisa mengadukan secara baik-baik.

Pihaknya tidak bisa menanggapi karena tuntutan warga hanya disampaikan lisan. Karenanya ia meminta agar aspirasi warga bisa dituangkan secara tertulis sehingga bisa menjadi dasar untuk melakukan langkah penanganan.

โ€œKalau sudah dibuat tertulis, nanti kita akan musyawarahkan dengan BPD dulu. Nanti hasil dari rapat BPD kita konsultasikan dengan atasan kita dalam hal ini Pak Camat atau ke Kabag Pemerintahan. Insyallah kami tetap prosedural dan sesuai norma untuk menindaklanjuti,โ€ ujarnya. Wardoyo