JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ini Syarat Agar Daerah Bisa Ditetapkan Menjadi Level 1 PPKM, Ternyata Salah Satunya Soal Capaian Vaksinasi Lansia

Bupati Wonogiri
Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu persyaratan bagi daerah untuk bisa ditetapkan menjadi level 1 PPKM adalah capaian vaksinasi COVID-19 untuk lanjut usia atau lansia. Syarat minimalnya adalah capaian vaksinasi lansia minimal 60 persen.

Lantas jika ada daerah yang kasus COVID-19 terus menurun namun capaian vaksinasi belum menyentuh 60 persen apakah secara otomatis tidak bisa ditetapkan sebagai level 1?.

Sebagai gambaran nyata adalah Kabupaten Wonogiri. Dimana total sasaran lansia yang harus divaksin sebanyak 167.254 orang. Dari jumlah tersebut, lansia yang sudah divaksin sebanyak 85.251 atau hampir 51 persen.

Artinya belum memenuhi persyaratan untuk ditetapkan ke level 1. Untuk diketahui saat ini Wonogiri bersama daerah sekitarnya yang masuk aglomerasi Surakarta berada pada level 2.

Baca Juga :  Qadha Puasa Ramadhan Bisa Dimulai dari Tanggal ini, Catat Supaya Tidak Lupa

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengatakan memang capaian vaksinasi untuk lansia belum sesuai target. Penyebabnya bukan lantaran faktor geografis maupun rendahnya minat untuk divaksin.

Penyebabnya adalah banyak lansia yang tidak lolos skrining ketika akan divaksin. Misalnya tekanan darah tinggi atau penyakit lainnya.

“Jadi ini terjadi karena aspek secara medis, misalnya aspek skrining tidak lolos,” kata Bupati Wonogiri, Rabu (6/10/2021).

Padahal, ujar Bupati, ketika seseorang tidak lolos skrining maka tidak bisa menjalani vaksinasi. Perlu waktu untuk memulihkan kondisinya jika memang memungkinkan.

“Misalnya lansia yang memiliki penyakit gula hingga hipertensi maka sulit untuk lolos skrining saat akan divaksin,” terang dia.

Baca Juga :  Kenapa Harus Piknik ke Objek Wisata Air di Wonogiri? Listnya Pantai Klothok Nampu hingga Waduk Gajah Mungkur

Dia menegaskan sebenarnya semangat lansia untuk menjalani vaksinasi sangat tinggi. Sama seperti kelompok warga lainnya. Namun demikian terkendala banyaknya lansia yang tidak lolos skrining sehingga target belum terpenuhi.

Lantas bagaimana solusinya? Jekek membeberkan perlu penyajian data secara komparatif. Harus disandingkan antara data lansia yang sudah divaksin dan yang tidak lolos skrining.

Data itu disajikan ke pusat. Pihaknya meyakini dengan perbandingan itu maka
angka partisipasi lansia yang mengikuti vaksinasi bisa mencapai 60 persen.

“Datanya “kan jelas, bisa dicek karena berbasis NIK,” ujar Jekek. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com