SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah melakukan berbagai macam cara dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Salah satunya adalah dengan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN).
Program tersebut, selain untuk mendorong rakyat lebih mencintai produk-produk dalam negeri, juga dapat menggerakkan roda perekonomian di kalangan masyarakat.
“P3DN ini perlu senantiasa didorong dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. Optimalisasi program P3DN diharapkan dapat menjamin kemandirian dan stabilitas perekonomian nasional,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga mengatakan hal itu dalam rapat koordinasi kelompok kerja Tim Nasional P3DN secara virtual, Senin (18/10/2021).
Melalui rilis ke Joglosemarnews, Menko Airlangga menjelaskan, sebagai instrumen pelaksanaan P3DN, Pemerintah telah menerbitkan PP 29/2018 tentang Pemberdayaan Industri yang di dalamnya mengatur mengenai kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sektor industri menjadi penggerak perekonomian yang menjadikan Indonesia sebagai negara produsen dan bukan importir.
Sehingga, lanjut Airlangga, hal itu dapat membuka kesempatan berusaha dan bekerja, serta memiliki daya kekuatan untuk mempercepat pemerataan pembangunan dan ketahanan nasional.
Dengan TKDN, produk dalam negeri yang memiliki nilai penjumlahan TKDN dan nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) minimal 40% wajib digunakan dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah.
Lebih lanjut, produsen dalam negeri maupun pejabat pengadaan barang dan jasa didorong untuk mengikuti ketentuan TKDN tersebut.
Karena itulah, jelas Menko Airlangga, Pemerintah pun terus mendukung program P3DN dalam pengadaan barang dan jasa yang menjadi kebutuhan Kementerian atau Lembaga.
Airlangga mencontohkan, saat ini sedang didorong penggunaan produk Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dalam negeri.
“Contohnya seperti laptop dan produk elektronik perkantoran lainnya, yang dilakukan oleh Kemdikbudristek, Kemenag dan Kemenaker,” ujar Menko Airlangga.
Peran BUMN
Dipaparkan Menko Airlangga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu pilar perekonomian nasional juga telah menunjukkan komitmen dalam mendukung program P3DN seperti yang ditunjukkan PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Dalam hal ini, Pertamina berhasil mencatatkan pencapaian TKDN sebesar 55,6% di tahun 2020 dan menargetkan capaian TKDN sebesar 59,45% di 2021.
Sedangkan PLN yang berhasil mencapai nilai TKDN sebesar 40,1% di tahun 2020, dan menargetkan capaian TKDN sebesar 45% di 2021 dan selanjutnya sebesar 60% di 2025.
Selain Pertamina dan PLN, komitmen untuk mendukung program P3DN juga ditunjukkan oleh 32 BUMN lainnya yang dapat mencatatkan realisasi TKDN rata-rata diatas 50% dengan total nilai Rp 115,2 triliun di tahun 2020.
“Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan setiap Kementerian/Lembaga memberikan gambaran Rencana Aksi P3DN untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri dan meningkatkan komitmen pelaksanaan P3DN pada instansi masing-masing,” tutur Menko Airlangga.
Rakor timnas P3DN juga mengevaluasi hasil kerja setiap Pokja sampai saat ini, membahas penyusunan agenda kerja/roadmap timnas P3DN, dan mereview penggantian/perubahan nomenklatur anggota Pokja Timnas P3DN (Lembaga/Jabatan atau pribadi). Suhamdani