Beranda Wisata Kuliner Mirip-mirip, Ini Bedanya Mi Instan Korea, Jepang dan Indonesia

Mirip-mirip, Ini Bedanya Mi Instan Korea, Jepang dan Indonesia

Gubernur Jawa Tengah (jateng) Ganjar Pranowo mengupload video sedang makan mi instan di akun Instagramnya, Minggu (23/5/2021). Instagram/ganjar_pranowo

JOGLOSEMARNEWS.COM — Berbicara tentang mi Instan tentu hampir semua orang mengetahuinya. Selain murah dan mudah cara memasasknya mi instan enak rasanya.

Mi instan tidak hanya ada di Indonesia saja, tetapi juga ada di berbagai negara. Dan tentu saja di setiap negara mi instan punya karakterikstik sendiri-sendiri.

Indonesia terkenal dengan Indomie-nya, Korea dengan samyangnya, dan Jepang dikenal sebagai tempat pembuatan mi instan pertama kali. Lalu, apa bedanya mi instan dari ketiga negara ini?

Pertanyaan ini dijawab oleh Xitong Zou di laman Quora, sebuah platform tanya jawab. Zou lahir di Cina, dibesarkan di Kanada, lalu tinggal di Amerika Serikat dan Korea.

Ia merasa punya kualifikasi menjawab pertanyaan ini karena pernah mencicipi mi instan dari negara-negara tersebut.

Menurut Zou, mi instan dari ketiga negara umumnya berbeda. Tapi, ia tak mengatakan ada yang lebih baik dari yang lain.

Mi Instan Korea

Beberapa mi instan Korea yang terkenal adalah Samyang, Nong Shim, Paldo, dan lainnya. Tak seperti mi instan Jepang yang tipis, mi instan Korea justru jauh lebih tebal, hampir seperti Udon.

Mi instan Korea mempunyai rasa cenderung pedas, seperti Shin Ramyun atau Buldak Bokkeumyeon yang populer. Rasa kimchinya juga berlimpah.

Beberapa merek bahkan menambahkan sebungkus kimchi, baik kering atau basah, untuk ditambahkan dalam mi instan. Seperti mi instan Jepang, mi instan Korea mempertahankan kesederhanaan bumbunya dengan hanya ada satu sampai dua bungkus bumbu ditambah dengan sebungkus kimchi atau gochujang.

Mi Instan Jepang

Di Jepang, ada beberapa merek mi instan seperti Nissin, Sapporo Ichiban, Maruchan, dan sebagainya. Mi instan produksi Jepang biasanya adalah mi gandum dan memiliki bentuk tipis, tapi tidak setipis mi beras.

Rasa mi instannya juga cenderung konvensional atau tradisional seperti rasa shoyu (kecap), shio (garam), dan misao (ramen asli). Orang Jepang punya kecenderungan tidak bereksperimen dengan rasa yang liar atau tidak dibutuhkan.

Mereka berfokus pada rasa yang cocok dengan lidah mereka. Selama tujuh dekade, mi instan di Jepang yang ditemukan umumnya hanya berputar di rasa-rasa tersebut. Jarang sekali ada yang lebih dari satu bumbu.

 

Mi Instan Asia Tenggara

Dalam jawabannya, Zou tidak langsung menyebut mi instan Indonesia, tapi memasukkannya dalam kategori mi instan Asia Tenggara. Beberapa mi instan Asia Tenggara yang terkenal versinya adalah Indomie, Monde Nissin, dan Mama.

Menurut Zou, mi instan Asia Tenggara juga sedikit tipis kemasannya juga lebih kecil daripada mi instan Jepang, Korea, atau Cina. Meski tidak begitu yakin alasannya, dugaannya adalah karena porsi makan orang Asia Tenggara yang kecil.

Rasa mi instan di Asia Tenggara juga lebih bervariasi, tetapi tetap bersifat regional. Indomie Mi Goreng atau varian Mama Yum Tom misalnya, terasa seperti masakan tradisional Asia Tenggara yang pedas dan sedikit asam.

Meski pedas, tapi tidak sepedas mi pedas Korea dan mi Mala Cina. Kemasan bumbunya juga mencakup banyak rempah-rempah dan minyak, ada juga kemasan sayurannya. Mi instan Asia Tenggara juga cenderung lebih murah, menurut Zou itu mungkin karena porsinya yang lebih kecil. 

www.tempo.co