Beranda Daerah Solo Bejat! Pria Asal Banyuanyar Solo Cekoki Miras Lalu Cabuli Anak di Bawah...

Bejat! Pria Asal Banyuanyar Solo Cekoki Miras Lalu Cabuli Anak di Bawah Umur di Dalam Mobil, Diawali Janji Manis Biayai Sekolah

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak didampingi Kasatreskrim AKP Djohan Andika, saat konferensi pers kasus pencabulan anak di bawah umur, Rabu (24/11/2021). Prabowo

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Seorang pria sekaligus pemilik usaha kuliner asal Banyuanyar, Handi Dwi Cahyono alias HDC harus berususan dengan Satreskrim Polresta Solo usai jadi pelaku pencabulan.

Handi yang kini berstatus tersangka tega mencabuli gadis di bawah umur, berinisial VDA di dalam mobil pribadinya, 19 September lalu.

Dari kronologi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat tersangka dan korban bertemu di sebuah cafe di kawasan Purwosari, Laweyan.

“Di lokasi itu korban ditawari minuman keras. Setelah selesai, pelaku menwari korban untuk diantar pulang,” kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak didampingi Kasatreskrim AKP Djohan Andika, Rabu (24/11/2021).

Ade memaparkan, saat mencekoki minuman keras itu, korban lebih dulu diberi janji-janji manis bakal mengatasi keuangan. Termasuk membiayai sekolah VDA.

Kemudian sekitar pukul 00.30 WIB, saat tersangka hendak mengantar korban pulang ke rumahnya, terjadi dugaan tindak pidana pencabulan persetubuhan terhadap korban di mobil BWM bernomor polisi AD 1633 GA.

Baca Juga :  6 Artis Ikuti Blusukan Luthfi di Pasar Triwindu Solo, Ada Raffi Ahmad, Celine Evangelista Hingga Inara Rusli

“Setelah itu korban bercerita ke keluarga dan dilanjutkan membuat laporan ke kami. Pelaku kemudian kita amankan beserta sejumlah barang bukti,” paparnya.

Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti mulai mobil BMW bernomor polisi AD 1633 GA, botol miras, pakaian korban dan tersangka.

Tersangka dijerat dengan pasal berlapis yaitu: Pasal 81 ayat (2) jo Pasal 76D dan/atau Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76E UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Menjadi Undang-Undang.

Kemudian juga Pasal 89 ayat (2) jo p Pasal 76J ayat (2) UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar.

Sedangkan Pasal 82 ayat (1) jo Pasal 76E dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.

Baca Juga :  Temui Ribuan Kader Golkar Solo, Respati Janjikan Awasi Ketat Penyaluran Bantuan Untuk Warga

Pasal 89 ayat (2) Jo. pasal 76J ayat (2) dengan ancaman pidana penjara paling singkat 2 tahun paling lama 10 tahun dan denda paling sedikit Rp 20 juta dan paling banyak Rp 200 juta. Prabowo