SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seleksi pengisian perangkat desa di Padas, Tanon, Sragen semakin memanas. Sejumlah relawan dan warga memergoki empat orang panitia memasuki ruang sekretariat desa, Jumat (19/11/2021) malam.
Saat kepergok warga, mereka terlihat gelagapan. Pengakuan salah satu oknum panitia yang mengaku hendak melengkapi berkas, dinilai makin menguatkan indikasi ada ketidakberesan yang sudah mencuat sejak siang hari.
Insiden panitia kepergok menyelinap itu diketahui pukul 19.00 WIB. Salah satu peserta seleksi Perdes, Joni Baskoro mengatakan berdasarkan laporan dari warga dan sukarelawan, empat orang panitia itu masing-masing berinisial S, H, Mbak T dan satu anggota.
“Kebetulan ada warga dan sukarelawan yang mengetahui mereka masuk ke ruang sekretariatan tadi jam 19.00 WIB. Saat ditanya, salah satunya keceplosan menjawab katanya melengkapi berkas. Mbak T itu pas ditanya bilangnya melengkapi berkas, eh ora ding (eh enggak) gitu,” papar Joni kepada wartawan, Jumat (19/11/2021) malam.
Insiden panitia menyelinap ke ruangan itu sempat difoto oleh warga. Menurutnya, tindakan mereka dinilai menunjukkan kejanggalan.
Jawaban melengkapi berkas dan dilakukan malam-malam, dianggap tak wajar. Apalagi tindakan itu dilakukan padahal hasil seleksi sudah diumumkan.
“Yang jadi pertanyaan, ketika seleksi sudah selesai dan sudah pengumuman kok ada bahasa melengkapi berkas. Ini kan mencurigakan, kalau toh ada berkas yang kurang kan mestinya dilalukan sebelumnya,” urai Joni.
Sempat terjadi ketegangan ketika beberapa sukarelawan dan warga bersiaga di balai desa.
Beruntung tidak sempat ada insiden lebih karena seusai dipergoki, keempat orang panitia langsung ngacir meninggalkan balai desa.
Atas indikasi itu, Joni dan peserta lainnya mendesak agar pihak terkait terjun ke Padas untuk mengusut serangkaian kejanggalan di Seleksi Perdes Padas.
“Kalau memang ada ketidakberesan dan penyimpangan, kami minta diusut tuntas,” tandasnya.
Sementara, Ketua Panitia Penjaringan Perdes Desa Padas, Saronto belum bersedia dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui telepon, sudah diangkat namun kemudian langsung diputus. Wardoyo