SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kecelakaan maut Bus Rela menggasak dua mobil rombongan pengiring pengantin dan satu motor di Jalan Raya Solo-Purwodadi, Kacangan, Sumberlawang, Sragen, Kamis (11/11/2021) pagi menyisakan cerita lain.
Usai kecelakaan, warga beramai-ramai langsung menggulingkan Bus Rela yang masih berdiri. Bus bernopol AD 7147 QA itu mendadak langsung didorong ramai-ramai oleh warga dengan menggunakan bambu.
Akibatnya, bus yang dikenal ugal-ugalan dan memicu kecelakaan tersebut jatuh terguling di badan jalan.
Namun penggulingan bus jurusan Solo-Purwodadi itu bukan karena luapan emosi atau akibat kegeraman warga.
Akan tetapi bus sengaja digulingkan untuk mempermudah evakuasi korban di dalam mobil Toyota Innova yang separuh bodinya terlindas roda Bus bagian depan.
“Iya tadi karena mobil Innova masih cemet dibawah roda Bus dan ada penumpang di dalam belum bisa dikeluarkan, akhirnya tidak ada jalan lain kecuali bus digulingkan. Karena kalau harus ngangkat busnya enggak kuat,” ujar Yanto, salah satu warga di lokasi kejadian.
Bus digulingkan oleh puluhan warga. Setelah bus terguling, barulah evakuasi korban yang terjepit di mobil Innova satu persatu bisa dikeluarkan.
Korban-korban dari mobil Innova selanjutnya dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Dari 7 penumpang dan pengemudi di mobil Innova bernopol K 8835 GC itu, satu di antaranya meninggal dunia.
Penumpang malang itu diketahui bernama Muhammad Reza Alfaizqi (21) warga Krapyak Kulon RT 06, Sewon, Bantul, Yogyakarta.
Sementara sopir dan lima penumpang lainnya mengalami luka lalu dibawa ke rumah sakit.
“Untuk mengeluarkan korban yang masih berada dalam kendaraan dan masih tergencet bus Rela itu, tadi polisi memang dibantu warga kemudian beramai- ramai memindahkan bus. Salah satu cara untuk memindahkan bus itu dilakukan dengan cara menggulingkan bus Rela. Itu untuk menyelamatkan korban,“ ungkap Kanit Laka Polres Sragen, Ipda Irwan Marvianto.
Setelah bus berhasil digulingkan dan digeser, kemudian proses evakuasi korban berhasil dilakukan.
“Alhamdulillah, proses evakuasi berjalan lancar. Bus rela tersebut berhasil digeser, dengan cara digulingkan oleh relawan, yang terdiri dari warga setempat, dengan dimotori oleh petugas lalu lintas,“ tambahnya.
Ipda Irwan mengatakan hasil pendataan, total ada 11 orang korban dalam insiden tersebut.
Dari jumlah itu, satu orang meninggal dunia dan 10 lainnya luka. Satu korban meninggal dunia adalah penumpang mobil Innova.
“Korban meninggal duduk di belakang sopir. Korban luka cedera kepala dan leher,” paparnya kepada wartawan, Kamis (11/11/2021).
Sementara, dari 10 korban luka, ada 2 dirawat di RSUD Gemolong, 7 orang di RS Yakssi Gemolong dan satu korban di RS Dr Oen Solo.
Kronologi kecelakaan bermula saat Bus Rela AD 7147 QA melaju dari arah Purwodadi (utara) menuju ke Solo (selatan). Saat melintasi lokasi kejadian yang jalannya agak menikung, bus terlalu ke kanan hingga memakan jalur lawan.
Saat bersamaan melaju dua mobil rombongan pengantin yakni Honda Mobilio AB 1404 UN dan dibelakangnya mobil Toyota Kijang Inova K 8835 GC.
Karena jarak sudah dekat, bus gagal menghindar dan tabrakan pun tak terhindarkan lagi. Bus tanpa ampun menghajar dua mobil lalu melindas satu sepeda motor Honda Scoopy Nopol K 4119 RJ.
“Kondisi jalan di lokasi kejadian memang agak menikung ke kiri dan sedikit menanjak. Diduga pengemudi bus kurang konsentrasi sehingga berjalan terlalu ke kanan lalu berbenturan dengan kendaraan Mobilio dan di belakangnya Innova. Samping Innova ada sepeda motor,” urai Kanit Laka.
Dari 10 korban luka, 9 orang merupakan pengemudi dan penumpang mobil Innova dan Mobilio. Sedangkan satu korban lain adalah pengendara motor Scoopy.
Pengendara motor Scoopy yang dilarikan ke RS dr Oen diketahui bernama Nurul Saadah (26) asal Dusun Tunggak RT 02, Tunggak, Toroh, Grobogan.
Saat ini, bus dan kendaraan yang ditabrak semuanya sudah diamankan di Mapolres Sragen sebagai barang bukti. Sedangkan sopir bus dimintai keterangan oleh penyidik. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh penyidik. Wardoyo