Beranda Daerah Wonogiri Guru SMPN 2 Wonogiri Dikabarkan Positif COVID-19, Orang Tua Tak Izinkan Anak...

Guru SMPN 2 Wonogiri Dikabarkan Positif COVID-19, Orang Tua Tak Izinkan Anak Ikut PTM Terbatas

SMPN 2 Wonogiri
Gedung SMPN 2 Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kendati beredar kabar mengenai sejumlah guru di SMPN 2 Wonogiri positif terpapar COVID-19, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap berjalan.

Namun demikian ada sejumlah orang tua yang menarik anaknya dari PTM. Artinya sejumlah orang tua murid tidak mengizinkan anaknya ikut PTM terbatas.

Kepala SMPN 2 Wonogiri Utami Padri Astuti, Rabu (24/11/2021), mengatakan PTM terbatas masih digelar di sekolah itu. Pasalnya, pihaknya masih mendapatkan rekomendasi melakukan PTM terbatas.

Namun demikian dia membeberkan, pada awal-awal berhembus kabar adanya guru yang terpapar Corona, banyak orang tua siswa resah dengan hal itu. Bahkan ada orang tua siswa yang awalnya mengizinkan, akhirnya tidak menghendaki anaknya untuk mengikuti PTM terbatas.

“Beberapa ada yang seperti itu. Tapi kan memang ndak papa. Kalau dilarang orang tua ikut PTM masih bisa ikut PJJ (pembelajaran jarak jauh). Syarat ikut PTM kan ada izin dari orang tua,” terang Utami didampingi sejumlah guru di ruang kerjanya.

Disinggung soal ada tidaknya guru yang terpapar Corona dan berapa jumlahnya, dia menuturkan bahwa kalau itu sudah masuk di ranah Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri. Yang jelas, PTM terbatas di sekolah itu masih berjalan.

Setelah beredar kabar adanya guru yang terpapar Corona, kata Kepsek, pihaknya memberikan penjelasan kepada orang tua siswa. Sehingga informasi terkait hal itu sudah diterima orang tua.

Di sekolah itu juga dilakukan tracking oleh Satgas Penanganan COVID-19 Wonogiri melalui Dinas Kesehatan. Seluruh guru dan karyawan mengikuti tracking yang sudah digelar dua kali di sekolah tersebut. Siswa pun juga mengikuti tracking denga rapid test antigen itu. Sementara itu, informasi yang dihimpun koran ini, rapid test antigen dilangsungkan di seluruh sekolah bergantian.

Baca Juga :  Catat! Ini 25 Indikator TPS Rawan Selama Pilkada 2024, Tempatmu Termasuk Tidak?

Dia memastikan, para guru yang mengajar di sekolah adalah guru yang sehat. Sementara itu, untuk jumlah murid di SMP tersebut ada 738 siswa di tiga tingkatan (kelas VII, VIII, dan IX).

Sebagaimana diwartakan, belakangan berembus informasi yang menyebutkan bahwa sejumlah guru di SMP Negeri 2 Wonogiri positif COVID-19. Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek ketika dikonfirmasi terkait informasi itu menegaskan sampai saat ini belum mendapatkan keterangan resmi. Pihaknya belum mengetahui apakah memang benar sejumlah guru di SMP Negeri 2 Wonogiri terkonfirmasi positif Corona atau tidak.

Hanya saja jika benar, pihaknya bakal melakukan langkah sesuai SOP. Dia tak membantah jika memang ada guru yang terindikasi terpapar Corona di sekolah itu.

“Ada indikasi. Nanti saya minta informasi resmi ke Kepala Dinkes. Sampai saat ini belum ada informasi resmi,” kata Bupati di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Selasa (23/11/2021).

Bupati mengatakan saat pihaknya mendapatkan informasi adanya guru yang terindikasi positif COVID-19, Dinas Kesehatan langsung melakukan penelusuran. Jika memang benar ada guru yang terpapar Corona di sekolah itu, maka akan ada langkah-langkah yang diambil sesuai SOP.

Salah satunya dengan melakukan testing dan tracing jika memang ada guru di SMP Negeri 2 Wonogiri yang terpapar Corona. Testing dan tracing itu bakal dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran Corona.

Baca Juga :  Mahasiswa MBKM KKN UNS Tanam 200 Pohon Tabebuya untuk Hijaukan Desa Conto

Pihaknya bakal mengambil kebijakan baru setelah ada hasil rekomendasi medis usai dilakukan langkah sesuai SOP dan juga monitoring yang dilakukan. Dia meminta orang tua siswa untuk tenang.

Bupati juga menegaskan komitmen sejak awal adalah menangani pandemi sesuai dengan SOP yang ada. Infrastruktur pendukung hingga sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Wonogiri juga sudah siap. Partisipasi publik dalam melakukan pengawasan menurutnya juga luar biasa. Menurut dia, itu modal sosial yang harus dikelola dengan baik.

“Demi melindungi siswa juga, sudah pasti. Langkah kita kan semuanya perlindungan. Kita pernah melewati masa yang sangat kritis pun bisa terkonsolidasi dengan baik, apalagi kondisi sekarang yang relatif sudah landai,” kata dia. Aris