WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM –Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC HIPMI) Wonogiri secara resmi dilantik di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jumat (26/11/2021). Usai dilantik jajaran pengurus bakal memaksimalkan usaha pengembangan dunia wirausaha Kota Gaplek.
Termasuk di dalamnya adalah membantu mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kabupaten Wonogiri. Bahkan ada target besar yang ingin diraih bersama Pemkab Wonogiri. Yakni paling tidak 30 persen produk UMKM Wonogiri bisa terserap di pasar ritel.
“Ini target bersama Pemkab, bahwa paling tidak 30 persen produk UMKM harus terserap di pasar ritel,” ungkap Ketua BPC HIPMI Wonogiri, Sunan Fanijie dijumpai usai pelantikan HIPMI Wonogiri.
Tidak disebutkan angka pasti prosentase produk UMKM yang terserap di pasar ritel saat ini. Hanya saja pihaknya mengakui ada sejumlah kendala soal itu.
“Salah satu permasalahannya adalah UMKM yang belum siap. Entah itu soal packaging dan lainnya,” sebut dia.
Pengusaha muda yang bergerak di bisnis toko pakaian dan perdagangan otomotif ini menuturkan HIPMI nantinya hadir memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM. Sehingga, permasalahan itu bisa diurai bersama.
“Pada prinsipnya bukan hanya soal target 30 persen itu. Kami nanti hadir melakukan pendampingan sesuai klasifikasi atau klaster masing-masing pelaku usaha, ini langkah awal kami,” sebut dia.
Dia sudah membuat rencana realisasi. Pada tahap awal HIPMI akan meminta data UMKM di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag). Dari data itu HIPMI akan memetakan masalah yang dihadapi UMKM selama ini.
Permasalahan itu selanjutnya dipilah-pilah menurut klasifikasi masing-masing. Dia mencontohkan ada klasifikasi atau klaster UMKM yang terkendala soal perizinan, klaster pelaku usaha yang kurang baik dalam hal packaging, dan seterusnya.
“Nantinya diklasifikasikan dan dilakukan pembinaan per klasifikasi. Nanti misalnya ada yang terkendala dengan perizinan maka HIPMI akan memfasilitasi,” sebut dia.
Program kerja lainnya adalah peningkatan kapasitas anggota HIPMI. Program ini dilaksanakan dengan memanfaatkan jaringan yang terkoneksi dari kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat pusat.
“Program kami nanti juga akan menularkan virus kewirausahaan ke mahasiswa dan pelajar. Contohnya mahasiswa yang tergabung dalam mahasiswa berprestasi itu,” ujar Sunan.
Tak kalah penting adalah, memberi pelatihan atau seminar tentang berbagai hal berkaitan dengan pengembangan usaha. Seperti manajemen, pemasaran, koneksi, dan sebagainya. Hal ini untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM agar lebih bisa bersaing.
“Kehadiran HIPMI memang agar bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” kata Sunan.
Disinggung soal anggota HIPMI Wonogiri, dia menyebutkan dari sejumlah latar belakang bisnis. Misalnya pengusaha toko pakaian, jual-beli mobil bekas, kafe, dan toko bangunan. Usaha jasa, seperti cuci/salon mobil, event organizer (EO) berbagai kegiatan, dan vendor kamera foto dan video. Anggota berusia kurang dari 41 tahun.
Di tempat yang sama Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno mengatakan sudah saatnya anak muda Wonogiri jangan hanya terpacu pada mencari lowongan kerja. Apalagi terpancang pada mindset harus menjadi ASN TNI Polri atau bekerja di perusahaan besar.
“Ciptakan peluang usaha. Harus ada greget untuk berwirausaha. Jangan terpaku untuk mencari kerja tapi ciptakanlah pekerjaan dan berikan lapangan kerja bagi orang lain,” kata Wabup. Aris