
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Istri pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Ny Intan Thomas dinobatkan sebagai wanita teranggun dalam berbusana adat Jawa.
Predikat tersebut layak disematkan usai wanita berparas cantik itu sukses memborong dua gelar dalam ajang lomba berbusana Jawa โNgadi Sariro Ngadi Busonoโ yang digelar gabungan organisasi wanita (GOW) Kabupaten Sragen, Selasa (30/11/2021).
Intan memenangi dua gelar juara yaknj juara pertama lomba dan juara favorit dalam ajang yang digelar di Gedung Kartini Sragen tersebut.
Ia menyisihkan 27 peserta lainnya yang merupakan delegasi dari 28 organisasi wanita yang bernaung di bawah GOW.
Ketua Panitia, Ny Damai Tatag Prabawanto mengungkapkan lomba itu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ibu ke-93 tahun ini.
Kegiatan lomba itu sudah menjadi event rutin yang digelar setiap tahun oleh GOW. Untuk kontes kali ini, total ada 28 peserta dari perwakilan setiap organisasi wanita yang ada di Sragen.
โIni agenda rutin tahunan yang digelar GOW Sragen. Pesertanya semua perwakilan dari masing-masing Orwan. Semua berpartisipasi karena kemarin sudah ada kesepakatan yang tidak mengirimkan wakil akan didenda Rp 250.000. Akhirnya semua ikut mengirim delegasi,โ paparnya di sela kegiatan.
Layaknya kontes kecantikan, para peserta diberi kesempatan unjuk penampilan di atas catwalk.
Mereka dinilai oleh dewan juri dengan kriteria penilaian meliputi keserasian berbusana kebaya, performance di atas panggung, make up dan lainnya.
Semua peserta wajib mengenakan busana dan dandanan kejawen atau adat Jawa. Setelah dilakukan penilaian, Ny Intan Thomas yang menjadi delegasi dari Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Sragen akhirnya keluar sebagai juara pertama.
Ia juga dinobatkan sebagai peserta favorit usai mendapat penilaian tertinggi dari hadirin.
โIya semua peserta wajib menampilkan busana jasa. Kita nilai beberapa kriteria mulai dari keserasian, make up, sepatu, jaritnya, hijabnya, sanggulnya dan lainnya. Juara 1 diraih Ny Intan Thomas istri dari pegawai DKK,โ urainya.
Nguri-Uri Budaya Jawa
Lebih lanjut, Ny Damai yang juga istri dari Sekda Sragen Tatag Prabawanto itu menyampaikan selain memeriahkan Hari Ibu, lomba tersebut juga digelar untuk menanamkan kecintaan kalangan ibu-ibu agar semakin nguri-uri budaya Jawa utamanya dalam hal berbusana.
โSebagai pendamping suami, wanita itu tidak hanya cantik luarnya saja, tapi dalamnya juga harus cantik. Pepatah jawanya Ajining Rogo Ana Ing Busono,โ terangnya.
Lebih dari itu, lomba berbusana Jawa itu diharapkan menjadi momentum untuk kalangan ibu-ibu utamanya Dharma Wanita agar melestarikan dan mencintai budaya Jawa yang adiluhung.
Sebab di era modernisasi saat ini, generasi muda cenderung sudah mulai menanggalkan budaya berusaha Jawa atau kebaya. Mereka lebih cenderung mengikuti budaya instan dan modern.
โSekarang sepertinya generasi muda lebih senang semua yang serba instan. Termasuk dalam hal berbusana. Makanya lewat ajang seperti ini kita ingin menggugah kembali kesadaran dan kecintaan ibu-ibu agar senantiasa mengenakan busana jawa dan melestarikannya,โ tandasnya.
Sementara, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengapresiasi gelaran lomba tersebut.
Ia berharap dengan lomba seperti itu bisa menggugah kembali kesadaran dan kecintaan kaum wanita utamanya ibu-ibu agar mencintai dan melestarikan busana jawa.
Tak lupa ia berpesan agar Dharma wanita di Sragen bisa menjadi contoh dan teladan positif dalam segala hal di hadapan masyarakat utamanya di lingkungan abdi negara. Wardoyo