JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga: Ekonomi Digital Beri Optimisme Pada Pelaku Ekonomi

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM ekonomi digital di Indonesia mengalami peningkatan yang lumayan besar di masa pandemi Covid-19 ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, sekitar 41,9% dari total transaksi ekonomi digital di ASEAN selama 2020 berasal dari Indonesia.

“Dan uniknya,  mayoritas disumbang oleh e-commerce,” ujar Menko Airlangga dalam acara Indonesia Investment Conference bertema “Opportunities in Indonesia Digital Economy” yang digelar oleh Universitas Indonesia secara virtual, Sabtu (20/11/2021).

Tren peningkatan tersebut, menurut Menko Airlangga, diperkirakan bakal terus berlanjut. Dicontohkan, transaksi e-commerce, perbankan digital, dan uang elektronik akan terus meningkat di tahun ini dengan peningkatan terbesar pada transaksi e-commerce, yakni sebesar 48,4% (yoy).

Kemudian diikuti dengan peningkatan uang elektronik sebesar 35,7% (yoy) dan perbankan digital sebesar dan 30,1% (yoy).

Selain itu, jelas Menko Airlangga, berbagai sektor mulai dari transportasi dan pengiriman makanan (ride hailing), media online, travel, dan fintech juga terus mengalami peningkatan.

“Bahkan sektor edutech dan healtech penggunaannya juga jauh meningkat,” paparnya.

Merujuk pada laporan World Bank tahun 2020, demikian Airlangga Hartarto, pengguna aktif aplikasi edutech Indonesia tumbuh mencapai 200%.

Kartu Prakerja menurut Menko Airlangga, adalah contoh program edutech Pemerintah yang telah diakses oleh lebih dari 75 juta masyarakat. Tren peningkatan serupa juga terjadi pada sektor kesehatan dalam bentuk telemedicine.

Baca Juga :  MK Sebut Dalil Presiden Intervensi Pencalonan Gibran Tak Beralasan Secara Hukum

Pemerintah terus mendukung pengembangan ekonomi digital seperti dalam White Paper on Digital for Future Economy, dalam bentuk Indonesia Digital Roadmap 2021-2024, Making Indonesia 4.0, Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dan Action Plan Inovasi Keuangan Digital 2020-2024.

Saat ini Indonesia telah memiliki 2.306 start-up serta memiliki 1 decacon yaitu GoTo dan 10 unicorn. Start-up tersebut berhasil menempatkan Indonesia dalam urutan ke-5 negara dengan jumlah start-up terbesar di dunia.

“Artinya, ekosistem digital Indonesia sangat kondusif dengan berbagai upaya dan inovasi yang dilakukan,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyampaikan pada 2030 Indonesia akan memasuki bonus demografi, di mana 64% dari penduduk Indonesia terdiri dari generasi usia produktif.

Karakteristik anak muda yang kreatif, adaptif, dan inovatif harus terus dikembangkan dalam era industri 4.0 dan ekonomi digital Indonesia yang membutuhkan 9 juta talenta digital untuk 15 tahun ke depan.

“Industri berbasis teknologi dan digitalisasi menjadi engine of growth baru yang membutuhkan SDM yang bertalenta dan technopreneur. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh generasi muda dan menjadi inspirasi untuk menggali potensi pengetahuan dan keterampilan,” pungkas Menko Airlangga.

Baca Juga :  Gugatan Sengketa Pilpres Ditolak MK Seluruhnya, Mahfud MD Legawa, Ucapkan Terima Kasih ke Pendukung

 

Diakui, pandemi Covid-19 memang sempat membuat perekonomian terpuruk. Namun, tren penurunan kasus Covid-19 pasca lonjakan varian delta telah mendorong mobilitas masyarakat.

Dampak postifitnya, pada triwulan ke III tahun 2021, perekonomian Indonesia berada di angka 3,51% (yoy).

Menko Airlangga menjelaskan, perekonomian Indonesia yang sempat terdampak oleh Covid-19 telah melewati titik terendahnya.

“Dan saat ini merupakan periode pemulihan untuk bangkit bersama dan mendorong ekonomi Indonesia menjadi lebih sehat,” papar Ketua Umum Golkar tersebut, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Salah satu yang meningkat pada periode pemulihan ekonomi tersebut adalah kegiatan di sektor Pembentukan Modal Tetap Bruto yang tumbuh 3,74% di Q3-2021.

Adapun di sisi lapangan usaha, salah satu sektor yang konsisten tumbuh adalah sektor informasi dan komunikasi. Pertumbuhan sektor ini  dipicu oleh perubahan perilaku masyarakat yang memiliki tingkat pemanfaatan teknologi tinggi selama pandemi.

“Perkembangan global telah mendorong ekonomi digital sebagai kekuatan baru. Tentu ini berdampak di sektor ekonomi dan kehidupan sehari-hari serta memberikan optimisme kepada pelaku ekonomi. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com