JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Wacana Hutang Rp 200 Miliar, Ketua Gerindra Sragen Minta Dikaji Ulang. “Sayang Kan Uang Miliaran Hanya Untuk Bayar Bunga Bank!”

Ketua DPC Gerindra Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wacana Pemkab Sragen mencari pinjaman hutang Rp 200 miliar ke Bank Jateng untuk membangun infrastruktur di 2022-2023 terus menuai sorotan.

Setelah Demokrat dan PAN menolak mentah-mentah, kali ini giliran Gerindra juga melontarkan hal senada.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Sragen, Wahyu Dwi Setyaningrum mengatakan Gerindra memahami keinginan besar dari pemerintah untuk membangun sejumlah infrastruktur.

Namun, hal itu tak bisa serta merta dijadikan alasan untuk mencari pinjaman dengan nominal cukup besar yakni Rp 200 miliar.

Menurut fraksinya, rencana berhutang sebanyak itu perlu dikaji ulang lebih mendalam terkait urgensi pinjaman dan peruntukkannya. Sehingga nantinya tidak membebani dan menyulitkan daerah.

“Kami berharap Pemkab mengkaji lebih dalam lagi terkait keinginan untuk melakukan pinjaman Rp 200 miliar yang akan digunakan membangun jalan, jembatan, Pasar Nglangon dan Pemda terpadu. Tapi alangkah baiknya dikaji lebih dulu urgensinya. Mana-mana pembangunan yang mendesak dan harus diprioritaskan, mana yang sekiranya nggak mendesak. Jangan sampai nanti malah membebani di tengah situasi anggaran yang terbatas seperti ini,” papar Wahyu kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (1/11/2021).

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Wahyu memandang jika memang ada item pembangunan yang dirasa tidak mendesak dan darurat, lebih baik ditangguhkan terlebih dahulu.

Sehingga jika terpaksa pun harus berhutang, nominalnya tak harus sebesar Rp 200 miliar.

Sebaliknya, ia justru berharap Pemkab utamanya bupati bisa memaksimalkan upaya mencari alternatif lain. Misalnya dengan mencari bantuan dana dari pusat.

“Harus dikaji lagi, mana yang urgen-urgen dulu. Sehingga kalau harus berhutang pun nilainya gak harus Rp 200 miliar. Sembari bupati mencari bantuan dana dari pusat,” jelasnya.

Wahyu menambahkan Pemkab juga harus mempertimbangkan beban keuangan daerah untuk membayar angsuran dan bunganya.

Menurutnya akan sangat disayangkan jika anggaran daerah dari PAD yang susah payah didapat, hanya terpakai untuk membayar bunga ke bank.

Baca Juga :  Momen Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Hadiri Acara Bedoro Bersholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf

“Jadi sayang kan, kalau uang miliaran digunakan hanya untuk mbayar bunga ke bank. Kan bisa diperuntukkan yang lainnya. Mungkin untuk membuat program-program bantuan masyarakat atau menggerakkan UMKM mengingat nggak sedikit masyarakat dan pelaku usaha kecil sampai sekarang masih terdampak pandemi,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPC Demokrat Sragen Budiono Rahmadi dan Sekretaris PAN, Purwanto juga sama-sama menolak rencana hutang Rp 200 miliar itu.

Mereka juga menilai rencana itu tidak pas dan menunjukkan Pemkab tidak kreatif serta hanya akan membebani anggaran karena membayar bunga dengan nilai tak sedikit.

Sementara, hari ini tadi, Senin (1/11/2021), surat pengajuan pinjaman dari bupati itu mulai dibawa ke rapat badan anggaran di DPRD untuk dibahas bersama KUA-PPAS RAPBD 2022.

Informasi yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , surat pengajuan hutang itu langsung disambut berondongan interupsi yang menolak wacana hutang tersebut. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com