JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski secara umum kasus Covid-19 sudah mengalami penurunan, namun perkembangan variannya masih sangat dinamis.
Karena itu, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap penularan varian baru, termasuk Omicron, Pemerintah terus berikhtiar dan berpikir keras untuk menelurkan aturan yang sesuai dengan keadaan terkini.
Terkait dengan varian Omricon yang kini telah terdeteksi di 45 negara, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) terus menginformasikan aturan tersebut agar masyarakat terus bertahan menghadapi pandemi tersebut.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews, dijelaskan data fluktuasi total kasus Covid 19 pekan ini mencapai 4.257.489 jiwa dengan total meninggal dunia di Indonesia mencapai 143.863 jiwa.
Sementara, menurut Chief scientist World Health Organization (WHO) Soumya Swaminathan seperti dikutip dari CNBC Indonesia, Minggu (5//12/2021), varian Omricon baru ini dapat menjadi varian dominan yang menginfeksi dunia karena sangat menular.
Para ilmuwan di Uni Eropa dan Australia memperkirakan, Omicron dapat menyebabkan lebih banyak infeksi daripada varian Delta dalam beberapa bulan.
WHO resmi memasukkan Omicron menjadi “variant of concern” atau VOC (varian yang mengkhawatirkan).
Berbagai antisipasi pemerintah terus digenjot, salah satunya pemberian dosis vaksin update sementara 241.441.928 dan orang yang tervaksinasi secara tuntas sebanyak 37,1 persen.
Kemkominfo mengimbau masyarakat terus bersatu padu untuk mewujudkan Indonesia lebih aman dan penuh harapan. Selain itu, Kemkominfo mengajak masyarakat terus melindungi keluarga, karena melindungi keluarga sama halnya dengan melindungi Indonesia. Suhamdani