JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Indonesia telah berhasil mengadakan Pertemuan Pertama Sherpa G20 di Jakarta, serta Pertemuan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) di Bali, sebagai pertemuan awal dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
Mengingat kondisi yang masih Pandemi Covid-19, kedua pertemuan tersebut diselenggarakan dengan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
Salah satunya adalah dengan penerapan sistem bubble yang dilakukan di Bandara kedatangan (jalur tersendiri), hotel, tempat pertemuan, tempat side event, dan bandara keberangkatan (jalur tersendiri).
Melalui rilis ke Joglosemarnews dijelaskan, seluruh delegasi wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi, dan wajib melaksanakan tes (PCR dan Antigen) setiap hari dengan hasil “Negatif” untuk dapat mengikuti pertemuan.
Sementara itu, untuk Panitia yang terlibat di dalam acara, setelah selesai kegiatan, mereka diminta melakukan karantina mandiri dan wajib menjalani tes PCR pada H+1 dan H+5.
Berdasarkan hasil Swab PCR dan Swab Antigen, seluruh delegasi dan panitia sebanyak 422 orang yang dites setiap hari, menunjukkan hasil negatif.
Jika dalam pertemuan Presidensi G20 menerapkan Prokes ketat untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, maka kini pemerintah tengah melakukan evaluasi vaksin booster homolog dari 3 produsen (Pfizer, Sinovac, dan Astra Zeneca) di BPOM.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan pada proses evaluasi vaksin heterolog. Kajian heterologous sedang berproses dan diharapkan segera selesai pada awal Januari 2022.
Pemberian booster secara heterologous dilakukan setelah data kajian selesai sebagai dasar pemberian EUA BPOM.
“Arahan dari Bapak Presiden untuk segera disiapkan vaksin booster, kapan tersedianya dan di mana tempat-tempat layanannya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Di samping itu, Program Vaksinasi Anak usia 6-11 tahun akan dimulai dari 10 Provinsi yang sudah memenuhi syarat cakupan umum >70% Dosis-1 dan cakupan Lansia >60% Dosis-1.
Adapun Provinsi yang sudah memenuhinya antara lain Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali. Vaksinasinya akan menggunakan vaksin Sinovac.
Program ini akan dimulai secara bertahap pada 14 Desember 2021 (Program Kick Off di DKI Jakarta dan kemungkinan juga di Banten), kemudian difokuskan di awal Januari s/d Februari 2022 dan setelah April 2022.
Interval pemberian antara vaksin Covid-19 dan vaksin dari imunisasi program pada anak adalah 4 minggu untuk mencegah KIPI di waktu bersamaan. Suhamdani