JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Jadi Sorotan, Proyek Pelebaran Jalan Nasional Masaran-Pungkruk Sragen Dinilai Abaikan Keselamatan Masyarakat. Ini Masalah Terbesarnya!

Kondisi proyek pelebaran jalan nasional di Masaran yang hingga kini belum rampung dan minim rambu serta penerangan. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Proyek pelebaran jalan Masaran – Pungkruk yang berlangsung hampir setahun hingga kini belum juga usai.

Minimnya rambu dan lampu penerangan di lokasi jalan yang dilebarkan dengan anggaran Rp 63 miliar itu kini banyak dikeluhkan.

Pasalnya kondisi itu dinilai sangat berbahaya dan rawan bagi pengendara pada malam hari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sragen, Catur Sarjanto menyampaikan proyek pelebaran jalan Masaran – Pungkruk menjadi 4 lajur itu merupakan proyek nasional dengan anggaran langsung pusat.

Termasuk kelengkapan rambu maupun penerangan jalan juga satu paket dengan anggaran pelebaran jalan tersebut. Sehingga kewenangan penuh ada di pusat melalui penanggungjawab yang menangani.

“Proyek itu jalan nasional merupakan pengerjaanya secara multiyears hingga Juli 2022. Meski akhir tahun proyek masih tetap berjalan,” paparnya, Selasa (28/12/2021).

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Terkait kondisi rambu dan penerangan, pihaknya juga sudah koordinasi dengan pihak penanggung jawab proyek.

Sehingga untuk memaksimalkan rambu maupun himbauan sementara untuk antisipasi rawan kecelakaan.

“Karena pelebaran jalan itu proyek nasional, untuk penerangan juga satu paket. Sehingga saat ini malam hari memang gelap, maka pengguna lalu lintas harus hati-hati,” ucap Catur.

Beruntung, momentum libur natal dan tahun baru situasi aru lalu lintas tetap normal.

Padahal sebelumnya diprediksi ada kenaikan sampai 12,4 persen lonjakan kendaraan pada momen libur Nataru ini.

“Untung ternyata sama seperti hari-hari biasa,” terangnya.

Catur menambahkan pekerjaan proyek empat lajur yang lama tersebut memang berdampak bagi masyarakat.

Namun karena status dan pekerjaan di bawah kementerian, pihaknya hanya bisa berupaya untuk menyampaikan masukan masyarakat dan menjembatani komunikasi saja.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Kondisi proyek jalan itu sendiri memang menuai keluhan. Salah satu warga asal Palur yang tiap hari bekerja di Sragen, Andi, menilai pekerjaan pelebaran jalan yang lama dan minim penerangan saat malam hari itu memang sangat rawan kecelakaan.

Terlebih adanya beda ketinggian jalan di beberapa titik dan penerangan tak memadai juga memicu kerawanan tersendiri.

“Seperti di Nguwer dan Pasar Masaran itu sangat lama. Jalannya beda ketinggian kadang rambu dan pengecoran begitu lama. Beberapa titik tidak ada penerangan jalan, sangat gelap malam hari. Jadi kurang nyaman. Bukan kami tidak sedang jalan diperlebar, tapi mestinya aspek keamanan dan keselamatan selama pengerjaan, juga jangan dikesampingkan,” kata dia. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com