
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus kekerasan yang dialami Sekretaris Desa (Sekdes) Sambiduwur, Kecamatan Tanon, Sragen berinisial IW (33) ternyata tak hanya sebatas penganiayaan fisik semata.
Menurut kesaksian teman korban, BM (28) yang mengetahui kejadian, pelaku memukuli korban sembari melontarkan ancaman hendak menghabisi Sekdes muda usia itu.
“Waktu memukuli itu, pelaku sempat ngatain kalau kamu nggak lari kamu udah hancur di sana tadi. Habis itu sambil mukul, dia bilang lagi kamu mau ngetes Pake Dika (Bapaknya Suka) lalu mukul lagi. Setahu saya dipukuli lebih dari 3 kali,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (29/12/2021).
BM yang malam kejadian diajak menemani korban, menuturkan tak cukup sampai di situ, pelaku juga sempat melontarkan ancaman lebih sadis.
Yakni akan menghabisi korban jika masih nekat melanjutkan hubungan dengan anaknya (kekasih korban).
“Ada ancaman lagi, apa tak enteki sisan piye (atau saya habisin sekalian bagaimana),” tutur BM.
Meski rekannya dipukuli bertubi-tubi di hadapannya, BM mengaku tak bisa berbuat banyak. Sebab malam itu dirinya dihadang oleh anak buah pelaku yang lain dan kalah jumlah.
Usai puas menghajar korban, pelaku dan tiga anak buahnya langsung kabur meninggalkan korban yang jatuh tersungkur penuh luka.
“Saat itu banyak darah keluar dari hidung dan pelipis yang bekas dipukuli. Sampai kena kaosnya. Langsung saya ajak pulang ke rumah. Paginya baru diperiksakan ke dokter dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarga,” urai BM.
Kakak korban, NI yang baru pulang dari Jakarta kemudian kaget mendapati wajah adiknya sudah lebam dan mengeluarkan darah. Seketika pagi itu korban dibawa ke dokter lalu dilanjutkan ke RS Yakssi Gemolong.
Karena kondisi lukanya harus memerlukan Rontgen CT Scan, kemudian dirujuk ke RS Kasih Ibu Solo. Saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di RS Kasih Ibu.
“Lukanya di mata kiri, bagian wajah, dekat pelipis dan atas telinga sampai terjadi pembengkakan. Bahkan pagi harinya dari hidungnya masih keluar darah. Awalnya nggak ngaku, baru setelah saya tanya kenapa wajahnya nggak karuan, dia baru cerita habis dipukuli,” urai NI.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tanon AKP Primadhana Bayu Kuncoro mewakili Kapolres AKBP Yuswanto Ardi membenarkan sudah menerima laporan dugaan penganiayaan yang dialami Sekdes Sambiduwur.
Laporan dilakukan oleh keluarga korban dan dalam aduannya, terlapornya adalah warga salah satu desa di Mondokan yang terindikasi kuat merupakan bapak dari pacar korban.
“Iya, sudah kami terima laporannya. Korban dilaporkan mengalami pemukulan sebanyak 3 kali oleh pelaku pakai tangan kosong. Kalau diculik kelihatannya nggak sampai begitu, tapi bahasanya diajak keluar lalu diduga dipukuli,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Terkait kasus itu, Kapolsek memastikan sudah memeriksa saksi-saksi. Kemudian sudah dilakukan visum juga terhadap luka yang dialami korban.
“Ini masih proses penanganan,” ujarnya. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














