JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kesederhanaan Fajri, Putra Sulung Bupati Sragen yang Menikahi Putri Sleman Hari Ini. Ke Mana-Mana Tak Mau Bawa Mobil, Kuliah Pun Kosnya Hanya Pakai Kipas Angin

Mempelai pengantin putra Bupati Sragen, Ahmad Ismail Zulfajri Akbar dan calon istri, Jihan Ukhti Nashika asal Yogyakarta. Foto/Istimewa
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bakal punya gawe besar ngunduh mantu putra sulungnya, Ahmad Ismail Zulfajri Akbar, hari ini Minggu (12/12/2021).

Fajri, sapaan akrabnya, mempersunting wanita pujaannya, Jihan Ukhti Nashika asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Acara ngunduh mantu dihelat di Ndayu Park, Gembong RT 8/4, Saradan, Karangmalang, Sragen.

Keluarga memastikan acara dipastikan akan digelar dengan konsep sederhana. Konsep ini klop dengan sosok kedua mempelai yang dikenal sangat sederhana.

Siapa sangka, meski anak bupati dan bergelimang harta, Fajri ternyata jauh dari glamor dan kemewahan.

“Dia (Fajri) anaknya sangat sederhana sekali. Dari kecil sampai kuliah dan mau menikah pun, sangat sederhana,” papar pamannya atau adik kandung Bupati, Untung Wibowo Sukowati, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (12/12/2021).

Kesederhanaan itu terlihat dari keseharian dan gaya hidupnya. Meski ada mobil di rumah, sulung tiga bersaudara itu memilih ke mana-mana hanya pakai motor.

Kebiasaan itu dilakukan mulai sejak sekolah sampai kuliah. Bahkan saat sekolah di Solo dan kuliah di UGM Jogja, Fajri memilih tinggal di kos sederhana bersama adiknya.

“Dia ke mana-mana nggak pernah mau pakai mobil. Di dalam kota pun ya milih naik motor. Keluarga sampai heran, sederhana banget. Waktu SMA Kos depan SMA 3 itu, kosnya juga sederhana. Hanya pakai kipas angin, padahal dari kecil di rumah mungkin pakai AC. Tapi ya gimana, wong anaknya seneng gitu,” urai Bowo.

Baca Juga :  Tokoh Pemuda Milenial Sragen Hari Sapto Pramono Dorong Irjen Pol Ahmad Luthfi Maju Pilgub Jateng 2024: Beliau Merupakan Sosok Yang Pantas Memimpin Jateng

Ternyata sikap humble dan kesederhanaan itu menemukan jodoh yang seirama. Jihan Ukthi Nasikha, gadis pujaannya, juga memiliki kepribadian yang sama.

“Istrinya juga sangat sederhana. Kemarin waktu akad nikah sederhana sekali. Akad nikah gitu aja. Nggak ada mewah-mewahan,” kata Bowo.

Fajri dan Jihan dipertemukan di kampus UGM, tempat mereka mengimbau ilmu. Fajri adalah lulusan teknik sedangkan Jihan lulusan ahli gizi.

Untuk acara ngunduh mantu hari ini, prosesi acara akan dimulai pukul 09.00 WIB.

Prosesi dan tamu akan dibagi dalam 3 shift. Dimulai pukul 09.00 -10.00 bersamaan dengan prosesi kedatangan mempelai pengantin.

Kemudian pukul 10.00 WIB sampai pukul 12.30 WIB menjadi sesi kedua. Dilanjutkan sesi terakhir yakni pukul 12.30 WIB sampai selesai.

“Kami perkirakan jam 15.00 WIB acara sudah selesai,” ujarnya Sabtu (12/12/2021).

Pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng dari PDIP itu menyampaikan undangan yang disebar sekitar 1.500 orang.

Keluarga dan panitia sengaja membatasi jumlah undangan mengingat situasi masih dalam kondisi pandemi. Undangan itu meliputi, Kades, tokoh masyarakat, unsur Muspida, Forkompida.

Kemudian, tamu-tamu VIP meliputi 34 bupati/walikota se-Jawa Tengah, Gubernur Jateng, Wagub, Forkompida Provinsi Jateng.

Setingkat di atasnya, ada kalangan Menteri hingga Wakil Ketua Kejaksaan Agung yang sudah memastikan siap datang. Menteri yang sudah konfirmasi untuk hadir adalah Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Yang sudah pasti Pak Menteri KKP, Pak Ganjar juga kemungkinan pagi datangnya. Wakil Kajagung undangannya Bapak. Forkompida Provinsi, tentu saja teman-teman bupati dari 34 kabupaten/kota,” ujarnya Sabtu (11/12/2021).

Meski status Sragen sudah melandai, keluarga dan panitia tak mau ambil risiko.

Semua tamu undangan tetap diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan ketat. Salah satunya semua tamu akan dicek suhu di pintu masuk, dan diwajibkan menjaga jarak.

“Jadi besok itu acaranya sangat sederhana sekali. Nggak ada acara besar. Cuma ngunduh mantu biasa pada umumnya,” urainya.

Untuk memastikan tidak ada kerumunan, panitia membagi undangan dalam tiga shift waktu. Masing-masing shift berdurasi 2 jam.

Kemudian konsep tamu menerapkan banyu mili dan tidak disediakan tempat duduk. Hanya tamu khusus atau VVIP yang disediakan kursi itu pun dalam jumlah terbatas.

“Jadi nanti tamu dikonsep mbanyu mili sehingga tidak ada kerumunan atau penumpukan. Begitu mau masuk dicek suhu, kemudian jalan memberikan selamat, kalau ada yang mau foto selfie sebentar, setelah itu ambil makanan untuk dibawa pulang. Jadi makanan konsepnya take away atau dibawa pulang,” jelas Bowo. Wardoyo

 

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com