JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Menengok Pesona Masjid Agung Karanganyar nan Mengagumkan. Warga Bangga dan Tak Sabar, Bupati Mimpikan Semerbak Wangi Seperti Aura Madinatul Munawarrah

Pemandangan kemegahan Masjid Agung Karanganyar dari kejauhan. Masjid dengan arsitektur bergaya Nabawi itu diharapkan menjadi ikon kebanggan dan simbol peradaban baru di Karanganyar. Foto/Wardoyo
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pembangunan Masjid Agung Karanganyar kini tinggal menunggu tahap akhir.

Tak hanya menghadirkan kebanggaan, kemegahan dan eloknya arsitektur membuat warga tak sabar menanti rampungnya masjid di barat Alun-alun itu.

Mereka mengaku ingin segera merasakan aura keindahan beribadah di masjid terbesar di Bumi Intan Pari yang bakal menjadi ikon kebanggaan Bumi Intanpari tersebut.

“Sebagai warga Karanganyar, saya bangga Mas, masjid agung seumur-umur belum pernah ganti, sekarang dibangun semegah ini. Arsitekturnya bagus. Sangat indah,” ujar Hari (37) warga Mojogedang, Karanganyar, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/12/2021) sore.

Hari sore itu sengaja datang untuk mencari udara segar di Alun-alun Karanganyar bersama keluarganya. Sejenak ia kemudian memandangi bangunan Masjid Agung di sebelah barat yang kini sudah berdiri megah.

Seorang warga bersepeda onthel terlihat tertegun memandangi bangunan Masjid Agung Karanganyar yang kini sudah hampir rampung pengerjaannya. Foto/Wardoyo

Konstruksi masjid yang ditopang menara-menara menjulang tinggi mirip masjid di Madinah itu, membuatnya tertegun.

“Bagus sekali Mas. Selama beberapa periode pemerintahan, ya baru kali ini bangunannya lebih maju. Masjid Agung dibangun megah ya baru ini. Harapan saya supaya lekas jadi, bisa segera ditempati untuk ibadah. Nggak sabar pingin merasakan,” ujarnya.

Senada, Yanto (30) warga Karanganyar Kota juga mengakui jika konstruksi dan arsitektur masjid agung yang baru ini sangat bagus.

“Ya ikut senang. Pemerintah bisa mbangun masjid segede dan sebagus ini. Jadi ikut bangga lah, karena di mana-mana biasanya yang jadi simbol ya masjid agungnya,” tuturnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan masjid Agung Karanganyar itu kini memang sudah hampir kelar.

Masjid terbesar dengan biaya pembangunan hampir Rp 101 miliar itu tinggal menyelesaikan tahapan finishing dan merampungkan bagian menara pandang.

Ia menggaransi sesuai komitmen PPKOM, pengerjaan akan rampung sebelum awal tahun baru.

Pihaknya mengapresiasi kerja keras semua teknisi yang berjuang sangat heroik demi merampungkan megaproyek tempat ibadah yang akan ikon kebangsaan Karanganyar itu.

“Di tengah kondisi pandemi dan keterbatasan, semua teknisi berjuang heroik nggak kenal lelah untuk merampungkan pekerjaan mengesankan. Mereka semangatnya harus selesai dan komitmen PPKOM akhir Desember ini mudah-mudahan selesai,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Orang nomor satu di jajaran Pemkab Karanganyar itu tidak menafikan pengerjaan agak sedikit molor.

Menurutnya hal itu masih relatif wajar mengingat keterlambatan terjadi karena kendala pandemi yang memang tak pernah bisa diprediksi oleh siapapun.

Namun ia memandang keterlambatan itu tak lantas mengurangi nilai perjuangan dan kemegahan bangunan yang kini sudah berdiri megah itu.

“Bayangkan di tengah kondisi pandemi Covid, kelangkaan oksigen, keterbatasan mobilitas saat PPKM, pengerjaan masih bisa jalan luar biasa dan bangunan Masjid itu bertengger megah. Saya bangga dan ini sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.

Bupati yang akrab disapa Pak Yuli itu menegaskan pembangunan Masjid Agung itu dilakukan dengan sistem multi years.

Dengan total pengerjaan 3 tahun termasuk perencanaan, PPKOM sudah menyanggupi dan berkomitmen menyelesaikan sampai akhir bulan Desember ini.

Karena multiyears, sehingga tidak ada istilah putus kontrak, perpanjangan atau adendum maupun denda dan sebagainya.

“Doakan semua supaya lancar segera selesai dan awal tahun sudah bisa digunakan,” urainya.

Berkiblat Masjid Madinah

Lebih dari itu, Bupati Yuli menjelaskan Masjid Agung Karanganyar memang dibangun dengan arsitektur berkiblat pada masjid di Madinah.

Masjid itu nantinya diharapkan akan menjadi miniatur peradaban baru di Karanganyar seperti nilai-nilai historis Madinah yang kental dengan nuansa perjuangan Rasullulah dan peradabannya yang luar biasa.

“Rujukan cara berfikir kita bahwa ada nilai-nilai keagamaan, nilai kebangsaan dari keberhasilan Rasulullah hijrah ke Madinah. Impian kami, aura Madinatul Munawaroh yang semerbak wangi dengan peradabannya, keterbukaan demokrasi di sana yang luar biasa itu, nah kita ingin Karanganyar juga seperti itu. Fisik masjidnya itu keren, gagah dan meyakinkan. Sehingga masyarakat akan bangga, masjidnya membawa kesan berwibawa,” tandasnya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Foto/Wardoyo

Di bagian akhir, Yuli mengaku bersyukur di tengah refocising anggaran dan keterbatasan anggaran yang melanda hampir semua daerah selama pandemi, mimpi besar mewujudkan Masjid Agung itu masih bisa terlaksana.

Ia meminta setelah selesai finishing, sesegera mungkin untuk dibersihkan sehingga proyek masjid siap diserahkan ke pemerintah untuk difungsikan.

“Di tengah ujian pandemi yang belum pernah dibayangkan oleh siapapun, anggaran di-refocusing, kita masih bisa mewujudkan bangunan masjid yang gagah berani itu. Mudah-mudahan itu nanti jadi simbol dan ikon kebanggaan, sekuat dan segagah masyarakat Karanganyar,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com