JOGJA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aplikasi GaetLokal sudah dilaunching hampir dua tahun lamanya. Terimbas karena efek pandemi dalam sektor pariwisata, kini pelan namun pasti aplikasi ini mulai bergeliat.
Aplikasi GaetLokal yang dapat didowload lewat playstore, Appstore atau website ini tak lepas dari gagasan Helios Satryo Aryo, lelaki kelahiran 19 Oktober 1982 lalu.
Potensi wisata pelosok, pinggiran, pedalaman yang sesungguhnya luar biasa indahnya, dan sangat kaya, kurang terpublikasi, menginspirasi Helios Satryo untuk membuat aplikasi tersebut.
“Selama ini kan, lebih banyak wisata itu datang ke tempat-tempat wisata, kota-kota besar atau dengan pariwisata yang sudah terkenal, sudah terkonsep . Padahal bisa jadi misal ketika kita ke Salatiga, ke Boyolali, kita ingin mendapatkan dan menikmati sesuatu yang berbeda,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM belum lama ini.
Orang-orang lokal setempat lah yang notabene pasti lebih mengetahui daerah miliknya, wisata yang tersembunyi, kearifan lokal yang mungkin belum tergarap dan masih banyak lainnya.
“Oleh karena itu, lewat GaetLokal ini kami berupaya menjembatani kebutuhan para tamu dengan pemandu wisata yang sesuai kebutuhan dan minatnya. Dan pemandu wisata atau guide lokal yang sudah mendaftar juga memiliki potensi dan paket wisata unik yang sudah dibuatnya,” tandasnya.
Bekerjasama dengan pihak ketiga, diakui Helios, ide membuat aplikasi ini muncul pada 2018, ketika masa pilihan Presiden dan isu tentang start up mulai marak.
Sebagai pelaku wisata yang berkecimpung di dalamnya, lelaki kelahiran Yogyakarta ini ingin menyentuh dunia wisata yang sangat potensial dan dapat meningkatkan taraf kehidupan bagi siapa saja, dan dari segala sektor.
“Siapapun boleh mendaftar jadi guide lokal lewat aplikasi ini, bahkan pekerja kantoran pun bisa. Saya berharap aplikasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan bagi siapapun yang terlibat di dalamnya,” ujarnya.
Sejumlah fitur melengkapi aplikasi GaetLokal ini, dapat diakses oleh siapapun dan dengan format bahasa apapun.
Setelah login, user dapat langsung memilih atau memposisikan dirinya baik sebagai tamu maupun guide. Khusus guide hanya diperuntukan oleh user yang sudah mendaftarkan identitasnya resmi kepada admin aplikasi.
Selanjutnya user sebagai tamu dapat memilih bahasa guna mempermudah informasi. Kemudian, mengisi tempat wisata yang hendak dituju.
Lantas tinggal scroll ke bawah akan tertera ratusan profil guide lokal yang dapat mereka pilih sesuai kenyamanan dan kecocokannya. Berlanjut proses transaksi, pembayaran via transfer dan user (calon wisatawan )mendapatkan bukti pembayaran.
Tinggal menunggu hari-H untuk berwisata dan bertemu dengan pemandu wisata (gaet) pilihannya.
Sedangkan dari sisi ketika user adalah guide (gaet), maka diwajibkan membuat narasi profilenya semenarik mungkin. Baik menyangkut pribadinya, paket wisata yang ditawarkan, serta rincian biaya.
Foto-foto pendukung obyek wisata dapat menjadi pemanis yang pasti mengundang magnet para tamu.
“Intinya lewat aplikasi ini, kami menyediakan pasar untuk siapapun menjadi gaet lokal, siapapun menjual potensi dirinya, paket wisata yang dibuatnya semenarik mungkin, karena tamu atau wisatawan akan memilih mereka langsung,”urainya.
Sejauh ini, antusias masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai gaet lokal cukup tinggi.
Tak hanya dari kota-kota besar yang sudah terkenal dengan sejumlah obyek wisatanya, namun juga kota-kota kecil di tanah air.
“Ada dari Riau dan terjauh dari daerah Flores. Mereka berlomba-lomba menampilkan potensi terbaik dari daerahnya masing-masing, yang khas, unik dan berbeda satu dengan lainnya,” ucap Helios.
Melalui aplikasi ini pula, Helios menggaris bawahi terjaminnya keamanan kedua belah pihak, baik dari sisi tamu ataupun gaet lokalnya.
Pasalnya data identitas keduanya wajib disertakan ketika mendaftar dan login, plus ada review timbal balik ketika transaksi wisata itu selesai.
“Dari sisi wisatawan, akan terlindungi misal dari guide yang nakal, kabur setelah terima uang, dan lainnya, sedangkan dari sisi guide juga terlindungi misal ketika tamunya jahil, kurang ajar atau justru melakukan kejahatan, “jelas lelaki yang juga menjadi fotografer ini.
Ada 11 tawaran kebutuhan yang dapat dicari dan dipilih oleh para tamu kepada gaetnya yakni apakah hanya memerlukan jasa gaet semata ataukah wisata menyangkut penggunaan transportasi mobil, motor , sepeda.
Adapula pilihan wisata sejarah, kuliner, wisata mempelajari arsitek kota atau bangunan, sport, kebutuhan untuk eksis dipotret (fotografi) dan paket unik lainnya yang dapat dirancang oleh gaet.
Disinggung mengenai keuntungan yang diperoleh oleh GaetLokal, Helios menyebut angka 15 persen dari total transaksi yang terjadi dari gaet akan langsung dipotong oleh system.
Semua transaksi akan terpantau, dengan proses pembayaran (pencairan jasa) kepada guide pun sangat cepat. Yakni H+3 setelah tour selesai maka akan langsung masuk ke rekening guide yang bersangkutan.
“Ngomong tentang pandemi saat ini dan masih terjadi, jelas banyak tantangan yang harus dihadapi, apalagi sektor pariwisata, namun semua kembali kepada potensi masing-masing pelaku, apa yang dikuasai, apa yang mampu itulah yang harus ditawarkan kini, “ucap bapak dua anak ini.
Tak jauh berbeda, CEO GaetLokal Richard Reynaldo menambahkan GaetLokal ini dapat menghubungkan traveller dari seluruh dunia kepada masyarakat lokal Indonesia melalu pemandu wisata.
“Apalagi, Indonesia memiliki ribuan titik lokal wisata yang baru, sehingga melalui GaetLokal, wisatawan akan mendapatkan obyek wisata baru yang mungkin belum terjamah media sosial. Dari sisi masyarakat lokal sebagai gaet lokal mampu mendapatkan pendapatan tambahan,” pungkasnya. (Kiki Dian)