Beranda Daerah Sragen Nenek Pikun Jadi Korban Tewas ke-20 Setrum Jebakan Tikus, PLN Jatuhkan Sanksi...

Nenek Pikun Jadi Korban Tewas ke-20 Setrum Jebakan Tikus, PLN Jatuhkan Sanksi ke Penggarap Sawah. Siap-Siap Ini Ultimatum ke Semua Petani!

Kondisi Mbah Samiyem (80), warga Sidoharjo Sragen tergeletak tak bernyawa kesetrum jebakan tikus di sawah bengkok Singopadu, Sidoharjo, Sabtu (4/12/2021). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Perusahaan Listrik Negara (PLN) unit layanan pelanggan (ULP) Sragen menjatuhkan sanksi kepada pemilik sawah yang memasang jebakan tikus hingga menewaskan seorang nenek di Dukuh Nglebak, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, beberapa waktu lalu.

Sanksi yang dijatuhkan yakni langsung memutus aliran listrik ke sawah yang dipasangi jebakan tikus.

Manajer PLN ULP Sragen, Mahfud Sungadi mengatakan pihaknya langsung bertindak melakukan pemutusan aliran listrik di sawah bengkok yang dipasangi setrum jebakan tikus itu.

“Kemarin langsung kami putus itu (aliran listriknya). Karena tidak sesuai dengan komitmen awal,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (16/12/2021).

Mahfud menguraikan terkait kasus setrum jebakan tikus yang merenggut nyawa di Sidoharjo itu, sudah ditindaklanjuti dengan rapat bersama Pemda.

Hasilnya, nantinya akan dilakukan pendampingan ke petani melakukan gropyokan tikus serentak.

Sementara dari PLN selaku pemegang otoritas kelistrikan, akan menindak tegas apabila ada informasi aliran listrik di sawah yang disalahgunakan untuk memasang setrum jebakan tikus.

“Nanti kalau ada info dipakai jebakan tikus akan kami tindaklanjuti dengan langsung kita putus alirannya,” tegasnya.

Terkait kasus di Sidoharjo itu, karena korbannya adalah orang lain, pihaknya menyerahkan penanganan lebih lanjut ke pihak berwenang.

“Kalau kami dari PLN hanya menindaklanjuti dari sisi aliran listriknya,” tegasnya.

Terpisah, Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kasi Humas AKP Suwarso menyampaikan kasus setrum jebakan tikus yang menewaskan Mbah Tugiyem (80) masih bergulir.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dalam tragedi yang merenggut nenek malang itu. Termasuk penggarap sawah yang berinisiatif memasang jebakan tikus beraliran listrik, juga sudah diperiksa.

Baca Juga :  Radio Buana Asri Sragen Raih Predikat Terbaik se-Jawa Tengah, Bukti Dedikasi Tiada Henti Kepada Pendengar Setia!

Namun status penyewa atau penggarap sawah berinisial YE (41), asal Pijilan, Jambanan, Sidoharjo itu masih diperiksa sebagai saksi.

“Baru pemeriksaan saksi-saksi. Calon tersangka sudah diperiksa tapi sebagai saksi. Belum ditingkatkan menjadi tersangka,” paparnya, Selasa (14/12/2021).

Kasi Humas menguraikan saksi-saksi yang diperiksa di antaranya saksi yang mengetahui korban pertama kali, hingga penggarap sawah bengkok di Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo tersebut.

Perihal kemungkinan penetapan tersangka, ia menyampaikan masih menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

Dalam kasus tersebut, tim juga sudah mengamankan barang bukti. Di antaranya satu gulung kawat bendrat yang dipasang mengelilingi sawah dan beraliran listrik.

Kemudian sebuah lampu bolam sebagai penanda adanya setrum jebakan tikus di sawah lokasi kejadian.

“Hasil pemeriksaan dari Tim Medis Puskemas dan Tim Inafis Polres Sragen ditemukan luka bakar di bagian lengan tangan sebelah kanan akibat sengatan aliran listrik. Tidak ditemukan tanda – tanda kekerasan atau penganiayaan,” jelasnya.

Dari keterangan warga, korban selama ini memang diketahui sudah dakam kondisi pikun.

Sementara dari penelusuran, lokasi sawah tempat kejadian merupakan bengkok Kadus Singopadu, Karlina Arum Etani yang dijual mangsan atau dijual sewa kepada penggarap berinisial YE (41) asal Pijilan, Jambanan, Sidoharjo.

Sebelumnya, jenazah Mbah Tugiyem (80) ditemukan tewas akibat kesetrum jebakan tikus beraliran listrik di sawah bengkok Kadus di wilayah Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo, Sabtu (4/12/2021) pagi.

Nenek malang itu ditemukan tak bernyawa usai kesetrum di dekat pematang sawah bengkok yang dipasangi kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Nenek asal Dukuh Nglebak, RT 13, Sidoharjo, Sragen itu kemudian dimakamkan pukul 10.15 WIB di tempat pemakaman umum Dukuh Plasan, Singopadu, Sragen.

Baca Juga :  Radio Buana Asri Sragen Raih Predikat Terbaik se-Jawa Tengah, Bukti Dedikasi Tiada Henti Kepada Pendengar Setia!

Kades Sidoharjo, Titik Saptawati mengatakan almarhumah langsung dimakamkan tak lama setelah dievakuasi ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

“Tadi dimakamkan jam 10.15 WIB di TPU Plasan. Tadi dari rumah sakit sudah rampung sehingga langsung dibablaske pemakaman,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (4/12/2021).

Prosesi pemakaman berlangsung penuh haru. Keluarga utamanya anak-anak almarhumah tak kuasa menahan air mata.

Mereka tak mengira ibu yang mereka cintai bakal meninggalkan dengan cara tragis. Kades menyampaikan korban meninggalkan enam orang anak yang sudah berkeluarga.

Selama ini, korban tinggal di rumah kecilnya bersama anaknya Tugiyo, yang tinggal bersebelahan.

“Kalau mbahnya itu di rumah sendiri. Anaknya 6. Dia tinggal bersebelahan dengan rumah anaknya, Tugiyo itu,” terang Bu Kades.

Mbah Tugiyem tercatat menjadi korban tewas ke-20 akibat setrum jebakan tikus di Sragen selama dua tahun terakhir. Wardoyo