JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

SOS, di Boyolali Tahun Ini Bertambah 72 Kasus HIV/AIDS

Peringatan Hari AIDS sedunia di Boyolali / Foto: Waskita
   

BOYOLALI,  JOGLOSEMARNEWS.COM – Kewaspadaan terhadap HIV/AIDS di Boyolali perlu ditingkatkan. Bagaimana tidak, pada tahun ini ditemukan 72 kasus HIV/AIDS baru.

“Ada tambahan 72 kasus baru,  di mana tujuh   di antaranya meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Puji Astuti di sela peringatan Hari AIDS Sedunia di Panti Marhein, Rabu (1/12/2021).

Dijelaskan, dari tambahan tersebut berarti yang masih hidup sebanyak 65 ODHA. Di mana,  60 orang telah melakukan pengobatan dan 5 di antaranya belum melakukan pengobatan.

Untuk itu pihaknya terus melakukan sosialisasi agar ODHA mau berobat.

Baca Juga :  Asrama Haji Donohudan Boyolali Siap Terima Kedatangan Calon Haji

Berdasarkan data dari KPAI Boyolali, sejak penyakit ini ditemukan pada 2005, sampai April 2020 penderitanya sudah mencapai 642 orang.

Jumlah penderita HIV/AIDs di Boyolali yang terdeteksi semakin banyak.

Terkait hal itu, Pemkab Boyolali melalui Dinkes Boyolali mempersilakan masyarakat ODHA untuk periksa HIV/AIDS tanpa dipungut biaya atau gratis.

Saat ini pelayanan di Kabupaten Boyolali sudah bisa diakses di tiga rumah sakit umum daerah (RSUD) dan 10 Puskesmas.

“Sesuai dengan tujuan penanggulangan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS, yakni dengan meningkatkan kualitas hidup dari penderita.”

Sedangkan untuk mengurangi meninggalnya penderita HIV/AIDS, penanganan penderita HIV/AIDS di Boyolali juga dibarengkan dengan penanganan penyakit tubercolosis (TBC).

Baca Juga :  Tangani Arus Balik Lebaran, Kapolres Boyolali Terjun Langsung Atur Lalu Lintas

Pasalnya, rata-rata penderita HIV/AIDS meninggal dunia karena penyakit TBC.

“HIV AIDS menyerang kekebalan tubuh. Sehingga tubuh tidak bisa menangkal bakteri penyebab TBC.”

Sekda Boyolali, Masruri mengharapkan, penanganan ODHA terus ditingkatkan. Sehingga pada 2030 mendatang tidak ada infeksi baru dan tidak ada kematian akibat HIV. Sekaligus tidak ada diskriminasi terhadap ODHA.

“Pemkab harus bisa mencari ODHAa yang lost contact atau tidak terdeteksi. Kalau sudah ditemukan, harus diedukasi dan diajak agar mau rutin berobat.”  Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com