Beranda Umum Nasional Kasus Omicron Naik Jadi 748 Kasus, Namun Gejalanya Ringan Seperti Batuk Pilek...

Kasus Omicron Naik Jadi 748 Kasus, Namun Gejalanya Ringan Seperti Batuk Pilek dan Bisa Hilang Sendiri

dr.Siti Nadia Tirmizi, juru bicara Kemenkes | sumber : sehatnegeriku.kemkes.go.id

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah kasus varian Omicron mengalami kenaikan di Indonesia belakangan ini. Namun kabar baiknya, gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron ini cenderung tidak bergejala atau sangat ringan seperti batuk, pilek, yang akan bisa hilang dengan sendirinya.

Hal itu dipaparkan oleh juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Siti Nadia mengatakan, per tanggal 15 Januari tercatat 748 kasus Omicron di Tanah Air, dimana mayoritas terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

“Sebagian besar dari kasus omicron ini merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 569 orang dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus. Kita masih melakukan penyelidikan epidemiologi pada 24 kasus positif Omicron,” kata Nadia dalam kegiatan virtual Indonesian Congress Simposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries’, Minggu (15/1/2022).

Baca Juga :  Aceh Buka Jalur Bantuan Internasional, Warga Kibarkan Bendera Putih di Tengah Krisis

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu mengatakan, varian Omicron memang lebih cepat menular dibading varian Delta.

Meski demikian, gejala yang ditimbulkan cenderung tidak bergejala atau sangat ringan seperti batuk, pilek, yang akan bisa hilang dengan sendirinya.

Sementara itu, untuk probable Omicron saat ini mencapai 1.800 kasus.

Adapun kasus terbanyak dari luar negeri yang datang dari Arab Saudi, Turki, Amerika Serikat, Malaysia, maupun Uni Emirat Arab (UEA).

“Kasus terbanyak dari Arab Saudi, lalu Turki yang merupakan wisatawan, ketiga Amerika Serika dan UEA,” kata dia.

Baca Juga :  Pembangunan IKN Hampir Rampung, Wapres Gibran Bakal Ngantor di IKN Mulai 2026

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.