JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Menko Airlangga Kembangkan Model Bisnis yang Berdaya Saing

Airlangga Hartarto / Istimewa
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Melalui penciptaan pusat-pusat ekonomi baru, Pemerintah terus mendorong pemulihan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga dalam acara dialog nasional “Strategi Meningkatkan Daya Saing Kawasan Industri Indonesia” yang digelar oleh Himpunan Kawasan Industri (HKI), Kamis (27/1/2022).

Selain itu, menurut Menko Airlangga, untuk mendorong pemulihan ekonomi, pemerintah juga membentuk kawasan strategis ekonomi serta memberikan insentif yang menarik untuk berbagai Kawasan Industri (KI), termasuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa pengembangan KI diutamakan di luar Pulau Jawa dan difokuskan pada percepatan penyediaan sarana penunjang, infrastruktur, mempercepat perizinan guna mendorong peningkatan investasi, juga bentuk-bentuk kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha.

“Peningkatan daya saing di sektor industri tidak lepas dari dukungan infrastruktur, juga terkait dengan aplikasi teknologi. Tentunya industri yang berbasis hilirisasi, substitusi impor, orientasi ekspor, dan juga pendalaman struktur value chain membutuhkan SDM yang tangguh,” kata Menko Airlangga seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menurut Menko Airlangga, Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Sektor Industri.

Baca Juga :  Pertanyaan  soal Cawe-cawe Jokowi di Pilpres 2024 dalam Sidang Komite HAM PBB Tak Dijawab Utusan dari Indonesia

Melalui PP tersebut diharapkan dapat diwujudkan industri yang mampu menjadi pengungkit pengembangan ekonomi daerah, memperluas kesempatan kerja dan juga meningkatkan daya saing ekspor, serta mampu menarik investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Di samping itu, Pemerintah juga terus melakukan percepatan program PSN melalui percepatan pembangunan infrastruktur kewilayahan guna mendukung pengembangan industri.

Total investasi kegiatan tersebut mencapai Rp 5.698,5 triliun, di mana kontribusi dari swasta mendekati kisaran 70%.

“Hingga bulan November tahun 2021, telah selesai sebanyak 32 proyek. Sementara itu, 25 proyek dan 7 program telah beroperasi sebagian, 93 proyek dalam tahap konstruksi, 10 proyek dalam transaksi, terutama financing, dan 48 proyek dalam tahap penyiapan,” ungkap Menko Airlangga.

Sehubungan dengan Presidensi Indonesia dalam Forum G20 tahun ini, Menko Airlangga kembali menegaskan bahwa momentum itu akan mendorong peningkatan lapangan kerja secara langsung, meningkatkan konsumsi domestik, dan meningkatkan PDB nasional.

Hal tersebut merupakan momentum bagi para pelaku usaha dan industri yang juga berada di dalam kawasan ataupun yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Sudah barang tentu, hal itu akan difasilitasi dalam penyelenggaraan Business20 (B20), guna memperkuat kerjasama business to business antar para pelaku industri dan usaha.

Baca Juga :  Usia Belum Nyampai, Erina Gudono Masuk Bursa Pilkada Sleman 2024, Pakar: Masak, Undang-undang Mau Diubah Lagi?

”Kita perlu terus menarik investasi, terutama untuk memperbaiki daya saing di berbagai sektor yang nilai tambah maupun value chain-nya perlu diperdalam, antara lain makanan dan minuman, otomotif, kimia, farmasi, produk tekstil, dan kesehatan,” lanjutnya.

Untuk itulah, menurut Menko Airlangga, penting kiranya untuk dikembangkan model-model bisnis yang tentunya bisa mendorong ekosistem yang lebih berdaya saing di pasar regional.

“Tentu kita harapkan agar pelaku usaha, pelaku ekonomi dan juga pengusaha dari HKI dapat memberikan masukan sekaligus upaya untuk menyerap dan mempromosikan investasi di Indonesia,” pungkasnya.

 

Pada bagian lain, Menko Airlangga menjelaskan bahwa membaiknya kondisi perekonomian Indonesia tidak lepas dari pertumbuhan di sektor industri.

Optimisme sektor industri terus terlihat pada Triwulan IV tahun 2021 dengan kembalinya PMI Manufaktur di level ekspansif dengan capaian 53,5.

Utilisasi industri pengolahan juga terus meningkat dan mencapai yang tertinggi sebesar 67,6%. Impor Barang Modal dan Bahan Baku juga tumbuh masing-masing 23,1% dan 60,5% secara year on year di bulan November 2021.

Hal itu mencerminkan bahwa sektor industri semakin solid dalam menopang pemulihan ekonomi nasional. Suhamdani

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com