JOGLOSEMARNEWS.COM – Apakah Anda sering merasa orang terdekat Anda mengeluarkan aroma yang tidak sedap saat berbicara?
Atau jangan-jangan aroma tersebut justru keluar dari mulut Anda sendiri? Padahal Anda sudah rajin sikat gigi dan flossing.
Jika itu yang terjadi, boleh jadi bau mulut bisa saja muncul sebagai akibat adanya batu amandel.
“Bila Anda mengalami bau mulut dan Anda tidak tahu apa yang mungkin menyebabkannya, bisa jadi disebabkan oleh batu amandel,” ungkap dokter gigi Vikas Prinja melalui unggahan video TikTok, seperti dilansir Republika, Kamis (24/2/2022).
Orang biasanya tidak menyadari masalah bau mulut ini. Dokter Vikas menjelaskan, batu amandel adalah kumpulan mineral yang tertumpuk pada permukaan amandel.
Umumnya batu amandel ini berukuran kecil dengan warna putih kekuningan. Meski tidak berbahaya bagi kesehatan, batu amandel bisa menyebabkan bau mulut dan nyeri pada area tenggorokan.
“Batu amandel bisa diangkat oleh (tenaga) profesional,” jelas Prinja.
Selain nyeri tenggorokan dan bau mulut, batu amandel bisa memicu beberapa gejala lain. Orang bisa merasa seperti ada yang tersangkut di tenggorokan, rasa tidak nyaman saat menelan, kesulitan menelan, rasa tidak enak di mulut, batuk yang mengganggu, dan sakit telinga.
Batu amandel lebih umum dialami oleh orang dewasa dibandingkan anak-anak. Batu amandel juga lebih sering terjadi pada orang dengan amandel yang besar atau memiliki banyak lipatan.
Batu yang terbentuk bisa hanya batu tunggal atau lebih dari satu. Tak jarang, batu amandel ini bisa terlihat seperti titik putih di amandel.
Terkadang, terapi pengobatan tidak diperlukan pada batu amandel karena tidak memicu gejala mengganggu.
Namun, bila dibutuhkan, salah satu bentuk terapi yang bisa dilakukan adalah berkumur sambil mendongak dengan obat kumur atau air garam.
Bila cara berkumur tersebut tidak dapat menolong, tenaga kesehatan profesional bisa membantu lewat operasi.
Operasi ini biasanya dilakukan oleh ahli bedah telinga, hidung, dan tenggorokan dengan cara mengorek batu amandel. Operasi ini dilakukan dengan anestesi lokal. Amandha Tito Nursahid
