
YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Kasus Covid-19 di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengalami kenaikan, pada Kamis (3/2/2022) terjadi penambahan kasus sebanyak lebih dar 100. Di balik lonjakan tambahan kasus harian yang tinggi tersebut, temuan probable varian Omicron juga berlipat.
Hasil pemeriksaan PCR SGTF per Kamis, dari 141 sampel yang diperiksa, angka probable Omicron sebanyak 115 kasus, non probable 26 kasus dan yang sembuh 13 kasus.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan pembatasan pembelajaran tatap muka (PTM) telah dilakukan dari semula 100 menjadi 50 persen, khususnya jenjang SMA, SMK, SLB, juga SD dan SMP.
โUntuk jenjang pendidikan usia kurang dari 6 tahun kalau bisa juga diliburkan dulu,โ kata Sultan. Jenjang yang dimaksud di bawah usia 6 tahun tak lain Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Sultan menuturkan langkah untuk membendung meluasnya penularan diakui memang salah satunya dengan pengetatan. Tak hanya sektor pendidikan, tetapi juga lainnya seperti wisata. โPengetatan memang idealnya di semua sektor, tapi kondisi di lapangan tidak lantas bisa patuh 100 persen,โ kata Sultan.
Pemerintah pusat pun sejauh ini belum menerbitkan instruksi baru untuk pemerintah daerah terkait pembatasan mobilitas khususnya dalam meredam Omicron.
Sultan menuturkan dengan lonjakan saat ini yang mulai terasa, ia meminta warga lebih waspada dengan memahami kondisi fisik dirinya sendiri. Meskipun umumnya varian Omicron menyerang tanpa gejala atau gejala ringan. โWalaupun gejalanya ringan, kalau kita sudah merasa tidak nyaman kondisi tubuh, mestinya cepat melakukan swab lalu isolasi mandiri,โ kata dia.