
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pernyataan kontroversial Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi saat menanggapi sejumlah keluhan petani di Sragen menuai kecaman.
Sejumlah kalangan menyayangkan pernyataan Suwandi yang dinilai hanya pembelaan pemerintah dan menyakiti petani.
Kecaman itu datang menyusul pernyataan Suwandi terkait problem pupuk bersubsidi dan anjloknya harga gabah kala mendampingi kunjungan Komisi IV DPR RI di Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Sabtu (5/2/2022).
“Sangat disayangkan, pejabat sekelas kementerian melontarkan pernyataan seperti itu. Jawaban-jawaban yang ia sampaikan bukan memberi solusi tapi malah menyakiti hati petani,” ujar Surati, salah satu petani di Sragen yang mengaku geram setelah membaca berita ihwal pernyataan Suwandi, Selasa (8/2/2022).
Senada, Sutarno, salah satu pengurus kelompok tani di Tanon, juga menyesalkan pernyataan Suwandi yang menurutnya sama sekali tak berempati terhadap problem petani di bawah.
Menurutnya jawaban bahwa kebutuhan pupuk Urea 1 ton 1 hektare boros dan nggak bener, serta jawaban petani tangguh tak boleh mengeluh harga gabah anjlok, dinilai justru meruntuhkan kepercayaan pemerintah di mata petani.
“Pemerintah itu ada kan untuk mencarikan solusi ketika ada masalah. Bukan malah ngeles seolah petaninya yang salah dan harus nerima keadaan. Sekarang tikus merajalela sampai harus pasang setrum dan banyak korban, selama ini apa bantuan yang sudah diberikan pemerintah,” ujarnya kesal.
Tak hanya petani, jajaran wakil rakyat pun juga rame-rame melontarkan kecaman.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com