SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah kios pupuk lengkap (KPK) atau penyalur pupuk bersubsidi di Sragen dilaporkan mengundurkan diri.
Mereka diduga mundur karena tidak tahan dengan mekanisme birokrasi dan administrasi penyaluran yang makin rigid.
Meski demikian, selama setahun terakhir, tidak ada laporan atau aduan perihal kios penyalur pupuk yang dianggap melanggar aturan atau menyalahi ketentuan.
Hal itu disampaikan Staff Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Petrokimia Gresik, Kurniawan Adi Candra saat hadir dalam sosialisasi mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi di hadapan KPL atau penyalur pupuk di Sragen, belum lama ini.
“Kalau aduan kios nakal belum ada. Tapi kalau yang mengundurkan diri ada. Cuma jumlah pastinya berapa, kami enggak hafal. Mereka mundur karena memang birokrasi di penyaluran pupuk dari tahun ke tahun makin rigid,” paparnya.
Candra menguraikan untuk aduan kios nakal atau penyimpangan penyaluran pupuk, sejauh ini belum ada.
Kalau pun ada, dari Pupuk Indonesia (PI) sudah berkomitmen tidak akan mentolerir segala bentuk penyimpangan penyaluran.
Sanksi tegas akan langsung dijatuhkan bagi kios pupuk yang terbukti melakukan penyimpangan penyaluran.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]