BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Terjadinya awan panas guguran gunung Merapi sore hari tadi berdampak hujan abu di sebagian wilayah Boyolali.
Yaitu di sisi timur lereng Merapi. Namun hujan abu hanya tipis sekali.
Abu vulkanik terlihat menempel pada media-media yang berwarna gelap. Seperti bodi motor, jok motor dan dedaunan nampak bintik – bintik abu.
Hujan abu tipis tersebuy melanda wilayah Desa Sruni, Kecamatan Musuk, pukul 17.30. Hujan abu itu tidak sampai mengganggu aktivitas warga.
Hujan abu juga terjadi di Desa Sangup, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.
“Betul, disini sempat terjadi hujan abu tipis pukul 15.20, ” ujar Sri Hartanto, Sekretaris Desa Sangup, Sabtu (6/2/2022).
Namun, aktivitas warga setempat tidak terganggu. Warga tetap beraktivitas normal seperti biasanya.
Sementara itu BPPTKG Yogyakarta melalui twitter di akun resminya @BPPTKG menyebutkan terjadi awan panas guguran sebanyak 3 kali sore hari ini.
Material vulkanik dari awan panas guguran itu terkena angin ke arah timur.
Awan panas guguran terjadi pukul 15.12, tercatat di seismogram dengan amplitudo 47 mm dan durasi 129 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya. Arah angin ke timur. Tinggi kolom asap ±600 m di atas puncak.
Awan panas guguran kembali terjadi pukul 16.35 . Tercatat di seismogram dengan amplitudo 33 mm dan durasi 155 detik. Jarak luncur 2.000 m ke arah Kali Bebeng. Arah angin ke timur.
Selanjutnya pada pukul 17.13, Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.800 meter ke arah Kali Bebeng.
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 39 mk dan durasi 127 detik. Arah angin ke timur. Waskita