Beranda Daerah Solo Kasus Covid-19 Naik, Bisnis Perhotelan Di Solo Terdampak, Banyak Agenda Terpaksa Dibatalkan

Kasus Covid-19 Naik, Bisnis Perhotelan Di Solo Terdampak, Banyak Agenda Terpaksa Dibatalkan

Hotel di Solo. Foto: Istimewa

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Melonjaknya angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia ternyata membawa dampak terhadap bisnis perhotelan di Solo.

Dikatakan General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, Rabu, (9/2/2022), event-event dari beberapa kota besar yang level PPKM nya kembali naik menjadi level 3 dan

sedianya digelar di Kota Solo, terpaksa harus dicancel atau dibatalkan

“Kalau dari sektor perhotelan ada beberapa event yang memang terpending terutama dari daerah-daerah yang kembali jadi level 3. Jadi kunjungan-kunjungan yang sedianya sudah dijalankan jadi di-cancel lagi,” terang Retno Wulandari.

Retno menyebut, dengan situasi seperti ini okupansi hotel akan mengalami penurunan. Terlebih lagi pada bulan Februari hingga bulan Maret yang jadi low season untuk dunia perhotelan.

“Kita harus punya berbagai skenario, tidak hanya single skenario untuk merespons situasi pandemi ini. Namun apapun situasinya promosi harus tetap dilakukan tentu dengan beradaptasi dengan situasi baru,” tegas Retno.

Baca Juga :  Luncurkan Fitur Skrining Mandiri, Menkes Sebut Kesadaran Deteksi Dini Penyakit TBC Masyarakat Kurang

Meskipun beberapa event dari pusat harus terpending, Retno menyebut kebijakan Pemerintah Kota Solo untuk tetap menjalankan agenda event tahunan adalah langkah yang tepat.

“Jadi jangan tidak melakukan apa-apa. Saat seperti ini waktunya genjot promosi dengan konten. Jadi bagaimana kita bisa menyesuaikan konten agar Kota Solo ini harus tetap ada di dalam top of mind wisatawan atau masyarakat Indonesia,” katanya.

Dengan promosi digital, lanjut Retno, lebih dapat menceritakan dan  mengkomunikasikan tentang destinasi, fasilitas, serta kesiapan di Kota Solo.

“Kedatangan wisatawan itu ada dream dulu, faktornya kan tidak orang tiba-tiba datang, mereka sudah punya ‘dream’ masing-masing. Nah tempat kunjungan impian itulah kita harus masuk. Solo harus ada dalam top of mind wish list kunjungan mereka ketika situasinya sudah memungkinkan,” ujar Retno.

Selain itu, pihaknya juga mendorong pemerintah Kota Solo untuk lebih aktif menggerakan destinasi sport tourism. “Kita justru mendorong banget sport tourism karena itu faktual memang sudah menggerakan dan terbukti menggerakan pariwisata Kota Solo. Di hotel ini saja occupancynya lebih dari 80%, karena menjadi tempat stay untuk atlet NPC. Artinya ini konkret menggerakan,” pungkasnya. (Ando)