KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM –Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Karanganyar, Jateng mendorong Pemdes Berjo, Ngargoyoso untuk merevitalisasi talud lapangan desa.
Pasalnya, letak SDN Berjo 01 yang bersebelahan dengan lapangan desa tergolong rawan longsor apalagi dimusim hujan.
“Kami sangat berterima kasih jika revitalisasi lapangan Berjo segera dilakukan dan bisa ditata agar tingkat risiko taludnya tidak terlalu dekat dengan SDN Berjo 01,” ungkap Kepala Disdikbud Karanganyar Yophie Eko Jati Wibowo saat ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (15/2/2022).
Menurut Yophie, dengan revitalisasi lapangan pihaknya meyakini tingkat risiko longsor di SDN Berjo 01 lebih kecil.
Meski demikian, Yophie panggilan akrabnya, meminta Pemdes dalam revitalisasi lapangan tersebut memperhatikan struktur bangunan agar aman karena berada di dataran tinggi terutama faktor aliran air.
Dengan begitu tingkat risiko terhadap SDN Berjo 01 juga aman karena juga untuk kepentingan anak sekolah yang mayoritas warga setempat.
“Kita ketahui SDN Berjo 01 sudah dua kali terjadi GT yang pertama rusak dan yang kedua tertimpa longsor talud desa sehingga , bangunan SDN tersebut dan kami khawatir cuaca seperti ini terkena longsor lagi,” tandas Yophie.
Pasalnya, kontur tanah di Desa tersebut dalam kategori gembur sehingga jika terjadi hujan deras, berpotensi longsor apalagi seperti cuaca saat ini.
Sementara itu, Camat Ngargoyoso Wahyu Agus Pramono mengatakan, mengingat Ngargoyoso tergolong rawan longsor maka semua pihak waspada jika terjadi hujan termasuk SDN Berjo 01.
“Ya kita berharap tingkatkan kewaspadaan jika saat belajar mengajar namun hujan deras sebaiknya diperhatikan waspada untuk dipending sejenak karena jika terjadi longsor jelas fatal sebab letak SDN Berjo 01 dibawah lapangan” tandasnya.
Meski begitu Camat berharap tidak terjadi lagi longsor.
Sebagai informasi hujan deras yang terjadi di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng mengakibatkan talud ambrol dan menimpa SDN Berjo 01, Senin (14/2/2022).
Tidak ada korban jiwa damam peristiwa itu dan evakuasi dikebut agar esok harinya bisa dipakai untuk kegiatan sekolah. Beni Indra
