JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Duh, Penjualan Ikan Nila Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Anjlok Gegara Omicron

Sejumlah pemancing memenuhi perairan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.JSNews/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasca munculnya varian Omicron, penjualan ikan nila di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri anjlok.

Ketua Paguyuban Pembudidaya Ikan Waduk Gajah Mungkur Nila Kencana, Sugiyanto mengatakan, penjualan ikan nila masih lesu dibandingkan sebelum adanya pandemi Covid-19. Apalagi, kata Sugi, dengan munculnya varian Omicron penjualan ikan nila juga terdampak.

Dia menceritakan, beberapa waktu lalu saat kasus Covid-19 memuncak, penjualan ikan nila anjlok hingga 50 persen. Sebelum pageblug Corona, kelompoknya bisa menjual 30-35 ton ikan nila dalam sebulan, kini tinggal 15-17 ton saja dalam satu bulan.

“Kemarin saat Natal dan tahun baru penjualan mulai merangkak naik sampai 70 persen. Tapi setelah ada Omicron ini anjlok lagi ke 50 persen,” beber dia, Senin (7/3/2022).

Baca Juga :  Resep Opor Ayam Gurih, Hidangan Istimewa untuk Lebaran 2024

Sebenarnya, pihaknya berharap penjualan ikan nila bisa pulih di lebaran tahun ini. Namun, hal itu menurut Sugi akan sulit terealisasi. Alasannya adanya kemunculan varian Omicron yang kini turut memberikan dampak sepinya pembelian ikan nila.

“Sekarang kondisinya seperti ini ya tidak tahu nanti akan seperti apa. Apa nanti bakal naik lagi atau tidak kita juga nggak tau,” tegas dia.

Selain itu para anggotanya saat ini masih mudah mendapatkan pasokan oksigen untuk ikan nila. Oksigen biasa digunakan dalam pengiriman ikan nila sehingga ikan sampai di tangan pemesan dalam keadaan hidup.

Baca Juga :  Mudik Lebaran 2024, 196 Juta Perantau Bakal Pulkam

“Oksigen saat ini masih gampang. Cuma harganya naik, dulu untuk tabung ukuran besar harganya Rp 80 ribu, sekarang jadi Rp 100 ribu. Tapi masih bisa didapat,” ujar dia.

Meski harga naik, pihaknya tidak mempermasalahkannya. Sebab, saat sulit mendapatkan oksigen sekitar Juli tahun lalu, harga oksigen melambung jauh. Bahkan mencapai Rp 180 ribu untuk tabung ukuran besar.

“Sekarang ini masih bisa kirim ikan kondisi hidup. Kalau dulu ‘kan tidak, dulu pas susah ikannya dalam kondisi mati dan kita kirim pakai es batu,” kata Sugi. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com