Beranda Daerah Boyolali Jumlah Pendaftar Umrah Asal Boyolali di Bulan Suci Naik

Jumlah Pendaftar Umrah Asal Boyolali di Bulan Suci Naik

Gerobang dorong, bantuan dari Baznas Boyolali yang diberikan kepada pedagang Hik / Foto Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Seiring kondisi pandemi Covid-19 yang mulai melandai dan adanya pelonggaran aktivitas, ada kabar gembira di Boyolali.

Kabar gembira tersebut adalah jumlah pendaftar ibadah umrah di Boyolali pada bulan Ramadan meningkat hingga 25 persen.

Sekitar 3.000 jamaah akan berangkat ke Tanah Suci pada Sabtu dan Minggu (2-3/4/2022) mendatang.

Staf Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Boyolali, Nur Rochman mengakui adanya lonjakan pendaftar ibadah umrah di masa Ramadan.

Ibadah umrah sendiri baru digelar kembali pada Janurai lalu. Jamaah yang berangkat merupakan penumpukan dari pendaftar 2020.
“Saat pandemi, ibadah umrah dan haji ditiadakan. Sehingga begitu dibuka, antrean umrah juga menumpuk dari 2020,” katanya, Kamis (31/3/2022).

Dijelaskan, setiap biro umrah memberangkatkan 100 jamaah.

“Terkadang satu biro kalau delapan hari jamaah pertama selesai bisa langsung memberangkatkan jamaah lagi. Sedangkan di Boyolali ada sekitar 189 biro.”

Pendaftar umrah selama Ramadan rata-rata diatas 200 jamah ditiap biro. Ada sekitar 3 ribu jamaah umrah yang akan berangkat awal Ramadan nanti.

Baca Juga :  Pedagang Pasar Nogosari  Boyolali Gelar Aksi Tolak Pindah Pasar

Sedangkan penerbangan menuju Arab saudi akan bertolak dari Jakarta.

Terkait persyaratan ibadah umrah, diakui tidak begitu sulit. Yakni memastikan biro travel umrah berizin dari Kemenag.

“Kalau di Boyolali ada satu biro umrah resmi. Tapi di sini juga banyak cabang-cabang biro umrah besar yang pusatnya di luar kota tapi sudah resmi.”

Syarat lainnya, jamaah memastikan tiket penerbangan, menyesuaikan kemampuan sendiri mengenai harga dan layanan dari biro. Juga memastikan akomodasi di Arab Saudi aman dan memiliki visa.

Sedangkan harga pemberangkatan ibadah umrah ini berkisar Rp 28,5 juta sampai puluhan juta. Masyarakat yang mau ibadah Umrah dan Haji harus vaksin lebih dulu.

“Banyak yang batal berangkat karena belum vaksin booster. Padahal itu juga salah satu prasyarat dari Arab Saudi.”

Kemudian, protokol kesehatan (Prokes) selama pelaksanaan ibadah umrah juga lebih longgar. Jamaah hanya mengenakan masker saat beribadah di masjid.

Baca Juga :  Plt Kapolres Boyolali Pimpin Apel Pergeseran Pasukan untuk Pengamanan Pilkada 2024

Jamaah yang selesai melaksanakan umrah akan turun di Jakarta.

“Masyarakat yang tidak lolos skrining akan menjalankan karantina selama empat hari. Hal tersebut dilihat dari kondisi jamaah pasca pulang umrah, apakah ada gejala Covid-19 atau tidak.” Waskita