JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Akademia

Manfaatkan Hidroponik dan Polybag, Mahasiswa KKN UNS Tingkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa Ngargosari Sragen

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 63 mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang bertajuk “Pembudidayaan Tanaman Sayur Rumahan Guna Tingkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa” di halaman Posyandu Dusun Ngroto, Desa Ngargosari, Sumberlawang, Sragen pada Sabtu (19/02/2022). Foto: Dok Tim KKN UNS 63
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 63 mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan yang bertajuk “Pembudidayaan Tanaman Sayur Rumahan Guna Tingkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Desa”. Kegiatan ini berlangsung di halaman Posyandu Dusun Ngroto, Desa Ngargosari, Sumberlawang, Sragen pada Sabtu (19/02/2022).

Bekerja sama dengan Karang Taruna dan kelompok tani, tim KKN UNS 63 mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan di bidang pertanian sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional. Salah satu caranya adalah dengan menanam tanaman alternatif selain tanaman pokok (jagung dan padi) yang ditanam oleh para petani desa Ngargosari. Tanaman alternatif yang dimaksud adalah tanaman sayur rumahan, baik itu kangkung, bayam, selada, seledri, paprika, tomat hingga bawang.

Terdapat dua metode pembudidayaan yang diangkat dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, yakni metode hidroponik dan polybag. Dua metode pembudidayaan tanaman sayur rumahan tersebut memiliki perbedaan pada media tanam yang digunakan.

Metode hidroponik menggunakan media air tanpa tanah yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan unsur hara dan nutrisi bagi tanaman. Sedangkan metode polybag menggunakan media tanah, arang sekam dan berambut (limbah penggilingan/penumbukkan padi yang pertama) yang dimasukkan ke dalam platik polybag.

Materi pembudidayaan hidroponik disampaikan oleh Dorothea Agatha Siswaantara dan Nimas Alifia Nastiti, mahasiswa Fakultas Pertanian UNS. Sedangkan materi metode pembudidayaan dengan media polybag disampaikan oleh perwakilan dari kelompok tani setempat, yakni Suyatmanto (Idian), yang telah merintis usaha pembibitan tanaman sayur dengan media polybag.

“Cara pembudidayaan hidroponik ini sederhana. Karena hanya membutuhkan baskom ataupun ember kecil sebagai wadah, ceting plastik berongga sebagai penampang, dan kain flanel ataupun kain lap sebagai media yang seolah-olah seperti tanah untuk tempat merekat dan bertumbuhnya akar tanaman. Perawatannya pun juga mudah, yakni dengan hanya mengganti air yang sudah dicampur pupuk cair dalam kurun waktu seminggu sekali,” jelas Dorothea.

Senada dengan itu, Nimas menambahkan bahwa pembudidayaan tanaman sayur tidak memakan waktu yang lama. Sehingga para ibu-ibu rumah tangga yang juga turut pergi ke sawah masih bisa merawat tanaman hidroponik sebelum dan sesudah mereka pulang dari sawah.

Sedangkan Pak Suyatmanto, atau yang biasa dipanggil Pak Idian, menjelaskan bahwa penanaman sayur rumahan dengan media polybag dapat menghemat anggaran rumah tangga dalam berbelanja.

“Dengan menanam tanaman sayur di media polybag, seperti cabai, terong, kangkung, bayam, dan lain sebagainya, kita bisa menghemat banyak anggaran rumah tangga yang digunakan dalam berbelanja harian. Kita harus kreatif dan inovatif. Bila kita mampu menanam sendiri kebutuhan dapur, kenapa kita harus beli?” ujarnya.

Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembudidayaan tanaman sayur rumahan ini ditutup dengan mempraktikkan cara menanam tanaman sayur dengan dua metode sekaligus. Jadi masyarakat desa yang menjadi peserta sosialisasi dapat melihat, merasakan dan terlibat langsung dalam pembuatan dan perawatan awal metode pembudidayaan tanaman sayur di hidroponik dan polybag. Di akhir acara, mereka mendapatkan kesempatan untuk membawa pulang seluruh properti hidroponik dan polybag yang telah selesai dibuat secara bersama-sama dalam sesi praktik.

“Masyarakat desa membutuhkan lebih banyak kegiatan-kegiatan seperti ini. Jadi tidak hanya materi saja, melainkan kita juga bisa praktik langsung. Sehingga ilmu dan pengetahuan yang sudah disampaikan tidak mudah lupa. Sebab kita mendapatkan pengalamannya secara langsung,” pungkas Pak Idian.

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com