SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Agenda hajatan yang digelar di Dukuh Prampalan, Desa Krikilan, Masaran, Sragen, Sabtu (5/3/2022) barangkali bakal menjadi sejarah baru bagi Sragen.
Pasalnya hajatan tasyakuran itu digelar dengan menghadirkan hiburan tak lazim. Bukan iringan musik campursari atau hiburan lainnya, hajatan itu justru dimeriahkan dengan hiburan pertandingan tinju.
Bahkan, hajatan dengan iringan pertandingan tinju nasional itu juga diyakini sebagai yang pertama di Indonesia.
Ya, sang empunya hajat memang bukan orang sembarangan karena selama ini dikenal dekat dengan olahraga adu jotos itu.
Hajatan dengan hiburan tinju itu digelar oleh Suprapto yang tak lain adalah Ketua Harian Pengcab Pertina (Persatuan Tinju Amatir Nasional) Kabupaten Sragen.
Sama halnya hajatan pada umumnya, gelaran resepsi berlangsung seperti pada umumnya. Hanya saja, arena panggung yang biasanya diisi hiburan musik atau lainnya, diubah menjadi arena ring tinju.
Tak pelak, semua hadirin dan tamu undangan sedikit terkesima dengan keunikan hiburan pertandingan tinju yang disajikan.
“Iya, sebetulnya prinsip kami memang punya hajatan. Ini tasyakuran anak dan cucu kami. Tapi karena saya sekaligus juga sebagai promotor nasional ya sekaligus saya adakan pertandingan tinju sebagai hiburannya. Ini memang baru pertama kali di Sragen. Bahkan beberapa rekan nasional menyebut ini juga baru pertama kali di tingkat nasional, hajatan hiburannya tinju,” papar Suprapto ditemui di sela menerima tamu.
Hiburan tinju yang disajikan pun bahkan sembarangan pertandingan. Suprapto menyampaikan pertandingan tinju yang digelar itu merupakan kejuaraan tingkat nasional dengan label Gelar Tinju Amatir Profesional (Ampro).
Kejuaraan nasional itu digelar untuk memperebutkan sabuk emas Bupati Sragen dan sabuk emas Untung Wibowo Sukowati.
Event itu bertajuk Sragen Big Fight at The Hajatan. Total tak kurang dari 80 petinju amatir dari berbagai daerah di Indonesia yang ikut ambil bagian, sedang untuk petinju profesional ada 10 orang dalam 5 partai pertandingan.
Mereka yang tampil di kelompok amatir itu datang dari Jawa Tengah, DIY, Jatim dan Tangerang serta beberapa daerah di Soloraya.
Sementara untuk kelompok profesional menghadirkan petinju-petinju papan atas nasional dan satu petinju dari Jepang, mantan juara Thaifly, Toshihiro Era dari Era BC Jepang.
“Dari pagi sampai siang nanti kelas amatir, dilanjutkan malam nanti yang profesional. Yang ikut kejuaraan ini ada sekitar 80 petinju amatir dan 5 profesional. Untuk petinju asal Jepang mohon maaf tidak bisa hadir karena masalah VISA. Tapi tidak mengurangi kemeriahan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang sudah lama bergelut dengan olahraga tinju itu menuturkan acara Kejurnas Tinju yang dibarengkan dengan hajatan itu sengaja digagas untuk hiburan tamu sekaligus pembinaan.
Dengan ditampilkan di depan tamu, diharapkan bisa menjadi ajang untuk lebih menyosialisasikan olahraga tinju ke masyarakat. Sehingga diharapkan mendukung pembinaan olahraga tinju di Bumi Sukowati.
Lewat event Kejurnas tersebut juga sebagai upaya membangkitkan kembali olahraga tinju di Sragen yang pernah berjaya namun beberapa tahun terakhir sedikit vakum.
“Ini memang momen langka. Tadi juga sekaligus untuk meresmikan sasana saya, Sukowati Boxing Camp. Jujur saja sejak 2007, gaung tinju di Sragen agak terhenti. Nah melalui event ini dan kehadiran Sasana kami, harapannya ke depan lebih ramai lagi, tinju di Sragen semakin bangkit. Ini momen kebangkitan tinju amatir dan profesional di Bumi Sukowati,” tandasnya.
Positif untuk Kebangkitan Tinju
Assisten pelatih, Suyatno TG menambahkan kejurnas tinju Ampro di Hajatan Ketua Pertina Sragen itu memang baru kali pertama di Sragen.
Tak hanya sekadar hiburan, kejuaraan itu juga memperebutkan sabuk emas dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ketua DPC PDI Perjuangan Sragen, Untung Wibowo Sukowati serta sabuk dari dirinya, Suyatno TG.
Event digelar selama satu hari mulai pagi hingga siang dan dilanjutkan malam hari. Jumlah partai yang dipertandingan mencapai 28 partai untuk kelompok amatir dan 4 partai untuk tinju profesional.
“Kalau event Kejurnas Tinju sendiri digelar Pak Suprapto ini sudah beberapa kali. Tapi untuk Kejurnas digelar di acara hajatan ini baru kali ini,” terangnya.
Perhelatan Kejurnas tinju di acara hajatan itu mendapat sambutan positif dari tamu undangan meski sebagian awalnya kaget.
Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi yang hadir di hajatan itu mengaku baru pertama kali melihat acara hajatan digelar dengan hiburan pertandingan tinju nasional.
Ia mengapresiasi ide itu sebagai upaya mendorong pembinaan olahraga tinju di Sragen maupun nasional.
“Ya tadi agak kaget juga lihat hiburannya tinju. Kalau dilihat dari sisi hiburannya, mungkin agak kurang untuk tamu hajatan. Tapi dilihat dari sisi pembinaan olahraga, ini bagus untuk mengenalkan sekaligus memasyarakatkan olahraga tinju,” ujarnya.
Senada, salah satu PNS yang hadir, Dedy Handoko juga mengaku terkesan dengan agenda hajatan yang disuguhi hiburan pertandingan tinju kelas nasional.
“Seumur-umur ya baru kali ini, ada hajatan hiburannya tinju. Bagus juga sih, jadi unik dan langka. Mungkin ini sejarah karena baru pertama kali di Sragen,” tandasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com