WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebagaimana diketahui saat ini pengurusan SIM di Wonogiri sudah pindah ke kantor Satpas Polres Wonogiri sejak Senin (14/3/2022).
Namun ada beberapa hal yang berbeda dalam proses pengurusan SIM di Satpas Polres Wonogiri itu dibandingkan saat di Mako Satlantas Polres Wonogiri.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto membeberkan proses pengurusan SIM di Satpas Polres Wonogiri.
Untuk diketahui kantor Satpas Polres Wonogiri berada di wilayah Krisak Desa Singodutan Kecamatan Selogiri Wonogiri, atau di sebelah selatan Terminal Giri Adipura Krisak Selogiri Wonogiri.
Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto, menuturkan bahwa di hari pertama Gedung Satpas dioperasikan pelayanan pembuatan SIM berjalan dengan lancar. Mengenai sistem First In First Out atau FIFO alias datang duluan dilayani terlebih dahulu sampai saat ini tidak ada kendala.
“Hanya pemohon SIM yang bisa masuk ruang Satpas Polres Wonogiri. Pasalnya terdapat fitur face scanner di setiap ruang pelayan,” ungkap Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Marwanto.
Dia memberikan proses pengurusan pemohonan SIM di Satpas Polres Wonogiri. Awal pertama masuk, pemohon akan diberikan nomor antrian yang memiliki barcode.
Bersamaan dengan itu, wajah pemohon juga akan discan sebagai akses masuk ke ruang-ruang pelayanan.
Adanya sejumlah fasilitas tersebut, kata dia, juga tidak akan membuat masyarakat pemohon SIM tidak kebingungan. Pasalnya selalu ditempatkan petugas di sejumlah titik.
“Sementara belum ada masyarakat yang kesulitan, kalaupun nanti ada, akan ada petugas yang mengarahkan ke masing-masing ruang atau zona,” jelas Marwanto.
Paiman (59) warga Desa Sanggrong Kecamatan Jatiroto Wonogiri yang saat itu sedang mengajukan perpanjangan SIM, mengaku pelayanan permohonan SIM di Gedung Satpas berbeda dengan pelayanan sebelumnya di tempat lama.
Dia mengaku sempat kecele saat akan mengajukan permohonan pembaruan SIM. Pasalnya pemohon SIM baru ataupun perpanjangan harus melengkapi berkas terlebih dahulu.
Berkas tersebut antara lain, hasil tes psikologi, KIR dokter dan bukti pembayaran di bank. Baru kemudian berkas tersebut dibawa ke meja registrasi untuk mendapatkan nomor antrean ber-barcode.
“Saya tadi langsung masuk, ternyata harus melengkapi berkas dulu yang pelayananya di luar gedung ini. Tapi Alhamdulillah lancar, dibantu di setiap tahapan-tahapan,” beber dia.
Di sisi lain, Paiman juga mengapresiasi mekanisme pelayanan baru yang menggunakan sistem elektronik dan bukan sistem manual lagi.
Sementara itu, untuk jumlah pemohon pembuatan SIM di hari pertama hingga Senin siang sekitar pukul 13.00, sudah ada ratusan pemohon.
Jumlahnya hampir sama dengan pemohon saat di kantor lama Satlantas. Dalam satu hari rata-rata 150-an pemohon entah baru maupun perpanjangan. Aris
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















