JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Angin Segar bagi Pengembang Properti di Sragen, Sudah 50 % Lahan Terbebas dari LSD

Giana Saputra. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat dipusingkan dengan banyaknya lahan zona industri dan perumahan yang mendadak masuk menjadi Lahan Sawah Dilindungi (LSD), kalangan pengembang properti atau perumahan di Sragen, kini bisa sedikit bernafas lega.

Dari hasil perjuangan Pemkab dan asosiasi, setidaknya hampir separuh lahan yang masuk LSD, kini sudah bisa terbebas atau dikeluarkan dari LSD.

Sekretaris APPS Sragen, Giana Saputra menyampaikan hingga tanggal 12 April 2022, sudah ada sekitar 40 sampai 50 persen lahan zona perumahan yang disetujui untuk dikeluarkan dari LSD.

“Alhamdulillah, sudah ada titik terang. Hasil sinkronisasi dari teman- teman developer kemarin lahan yang diajukan untuk revisi dari LSD sudah disinkronisasi ke Kementerian ATR/BPN di Jakarta. Sekitar 40 sampai 50 persen kemarin yang sudah bisa dikeluarkan dari LSD,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir

Giana menguraikan sebelumnya terbitnya LSD memang sempat membuat kalangan pengembang properti di Sragen resah.

Ia menyebut ada sekitar 18 pengusaha properti di Sragen yang terdampak LSD. Di mana lahan yang sebelumnya di RTRW dan RDTR sudah masuk zona perumahan, mendadak berubah masuk jadi lahan sawah atau LSD.

Dari pendataan, masing-masing pengembang rata-rata memiliki sekitar dua hektare lahan yang masuk LSD.

Dengan adanya titik terang dan lahan sebagian sudah dikeluarkan dari LSD, kalangan pengembang tetap berharap semua lahan yang sudah masuk zona industri dan perumahan di RTRW bisa dikeluarkan dari LSD.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

“Dari teman-teman di APPS ini masih berkomunikasi dengan dinas terkait dan Pemkab untuk bareng-bareng memperjuangan sinkronisasi ke kementerian. Harapannya nanti di tahap kedua yang belum keluar zona LSD, bisa menyusul dikeluarkan dari LSD. Sehingga zona industri dan perumahan bisa tetap sesuai yang ada di RTRW. Dengan begitu, kami optimis nanti pertumbuhan ekonomi bisa naik 5 sampai 6 % dan investasi juga naik sehingga tingkat pengangguran dan kemiskinan akan berkurang,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com