Beranda Daerah Sragen Gegara Ulah Broker, Ada Investor di Sragen Barat Angkat Tangan

Gegara Ulah Broker, Ada Investor di Sragen Barat Angkat Tangan

Ilustrasi penolakan warga menjual tanah sawahnya di Sumberlawang Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta masyarakat untuk lebih ramah terhadap investasi yang akan masuk di wilayahnya.

Sebab, kedatangan investor untuk membangun usaha akan berpeluang membuka lapangan kerja, mendongkrak ekonomi warga dan mengentaskan pengangguran.

Penegasan itu disampaikan Bupati saat menggelar safari Ramadhan di Desa Bonagung, Tanon, Sragen kemarin.

Di hadapan warga, Bupati mengatakan Kabupaten Sragen menjadi target investasi karena berada di kawasan strategis. Karenanya mindset warga untuk lebih ramah terhadap investasi harus dibuka.

Ia mencontohkan, sempat dulu ada investor yang ingin membangun usaha di wilayah Sragen Barat yakni Kecamatan Sumberlawang. Namun rencana yang sudah di ambang realisasi itu buyar karena terhambat masalah pembebasan lahan.

Adanya broker atau spekulan yang menawarkan tanah untuk investor dengan harga terlampau tinggi, menjadi pemicu sehingga membuat investor akhirnya berpikir ulang untuk menanamkan usaha di daerah tersebut.

Baca Juga :  Sudaryono Janjikan Hadiah Motor Nmax bagi Kader Peraih Suara Terbanyak dalam Upaya Menangkan Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

“Ada investor angkat tangan. Bukan karena hambatan perizinan, tapi ada broker, spekulan tanah. Kalau tanah permeter dijual jutaan, investor akan mundur teratur,” paparnya.

Bupati menyampaikan tidak dipungkiri sektor pertanian barangkali masih menjadi andalan mata pencaharian masyarakat Sragen. Akan tetapi untuk mencapai kemajuan ekonomi di daerah, butuh pula peningkatan investasi.

Ia pun berharap pengalaman buruk gagalnya investasi masuk ke Sumberlawang gegara broker itu bisa jadi pembelajaran agar tidak terulang lagi.

Karenanya, jika ada yang masih mengganjal, masyarakat diharapkan bisa berembug bersama investor untuk mencari jalan terbaik.

“Ketika iklim investasi baik, mudah. Bupati juga tidak minta-minta. Masyarakat mari sengkuyung. Tanpa itu, investor akan mental dan melirik daerah lain,” tandasnya. Wardoyo