JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kasus Masjid di Sragen Tersandera Dermawan Sampai Dirobohkan Warga. Kepala Kemenag Jateng: Tidak Perlu Didramatisir!

Kondisi masjid Al Fatah Dukuh Kowang, Ngargotirto saat dirobohkan warga karena dijanjikan akan disuplai dana pembangunan oleh dermawan. Foto/warga
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kepala Kantor Kemenag Jateng, Musta’in Ahmad meminta kasus renovasi masjid Al Fatah di Dukuh Kowang, Ngargotirto, Sumberlawang, Sragen tidak didramatisir.

Sebaliknya ia meminta agar semua pihak ikut mendukung agar pembangunan masjid yang sempat tersandera donasi dermawan itu bisa terselesaikan.

“Kejadian ini tidak perlu didramatisir. Ini sesuatu yang lumrah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM saat mengecek lokasi masjid baru Al Fatah di Kowang, Selasa (5/4/2022).

Mustain menguraikan kasus renovasi masjid yang terlanjur dirobohkan sedang dana dermawan tak kunjung datang itu wajar terjadi.

Artinya ada orang yang punya niat karena kondisi yang kurang memungkinkan, sehingga niat tersebut belum bisa terlaksana.

Di satu sisi bertemu panitia pembangunan yang begitu semangat dan masyarakat yang antusias sehingga terburu merobohkan masjid yang sudah ada.

“Maka dari itu setiap kali pembangunan rumah ibadah apa saja, perlu dilakukan dengan ketentuan bersama,” terangnya.

Baca Juga :  Video: Detik-detik Tongkat Komando Kapolda Jateng Terjatuh Saat Mendampingi Presiden Jokowi di Sragen

Mustain menguraikan untuk pembangunan rumah ibadah ada ketentuan bersama dari Kementerian Agama atau Kementerian Dalam Negeri No 8 dan 9 tahun 2006.

Yang kedua, takmir dan panitia harus solid dan kompak terlebih dahulu. Kemudian jelas tahapan yang akan dilaksanakan dan cara dalam mengelola pembangunan itu dengan suasana kegotongroyongan.

“Ini tidak perlu mencari siapa yang salah, yang penting ini kita berkomitmen aja agar ini bisa cepat selesai,” tandasnya.

Panitia pembangunan masjid, Lilik Purnomo menyampaikan saat ini pembangunan masjid memang masih berjalan.

Setelah donatur utama yakni dermawan dari Jakarta belum bisa memberikan dana seperti yang pernah disanggupi, pembangunan tetap dilakukan dengan dana donasi yang ada.

“Kebetulan ada pihak pemborong yang menyanggupi mengerjakan dan sanggup nalangi dulu dananya. Ya nanti sambil jalan, sesuai dana yang ada dulu. Kalau dari dermawannya itu kami memaklumi mungkin perlu waktu karena situasi bisnis juga lagi pandemi. Kemarin juga sudah komunikasi dan nanti masih sanggup untuk membantu. Kami ambil hikmahnya, mungkin jalannya dari Allah harus seperti ini. Tapi kami yakin pasti ada solusi,” tandasnya.

Baca Juga :  Pesta Rakyat dalam Dimensi Ekonomi Kreatif dan Kesejarahan: Hari Jadi Sragen ke-278

Sebelumnya, warga dan panitia pembangunan sempat dilanda kebingungan. Sebab masjid Al Fatah yang dibangun dari hibah proyek WKO tahun 1991 sudah terlanjur dirobohkan pada Februari 2022 lalu.

Masjid dirobohkan lantaran sebelumnya ada dermawan asal Jakarta yang sanggup mendanai pembangunan masjid baru sampai selesai.

Meski awalnya hanya melalui orang kepercayaan dermawan itu, namun warga begitu yakin lantaran si dermawan sudah sempat meminta rencana anggaran biaya (RAB) masjid baru yang totalnya butuh anggaran hampir Rp 1,5 miliar.

Sayang ketika masjid terlanjur dirobohkan, kucuran dana yang diharapkan tak kunjung datang.

Dermawan itu hanya mentransfer awal Rp 10 juta dan kemudian berlanjut beberapa transfer dengan nominal jauh dari bayangan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com