Beranda Daerah Solo Seribuan Mahasiswa Soloraya Kembali Turun ke Jalan, Gibran Tidak Nongol

Seribuan Mahasiswa Soloraya Kembali Turun ke Jalan, Gibran Tidak Nongol

Peserta aksi unjuk rasa di Bunderan Gladag, solo, Kamis (12/4/2022). Foto: JSNews/Ando

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Seribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) 20 universitas di Solo Raya menggelar unjuk rasa di Bundaran Gladag, Solo, Kamis (14/04/2022).

Sebelum unjuk rasa, para mahasiswa yang mengenakan jas almamater dari kampusnya masing-masing disertai dengan spanduk tuntutan ini melakukan long march dengan berjalan kaki dari Ngarsopuro menuju Bundaran Gladag.

Sesampainya di Bundaran Gladag para mahasiswa dari masing-masing universitas secara bergantian menyampaikan orasi maupun puisi yang berisi kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai makin menyulitkan rakyat.

Menurut Koordinator BEM se-Solo Raya, Widi Adi Nugroho, aksi yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari 20 universitas di Solo Raya tersebut menyampaikan beberapa hal.

“Aspirasi yang kami sampaikan hari ini dilakukan secara damai. Dalam aksi ini kami menuntut stabilisasi harga minyak goreng, menolak kenaikan harga BBM, serta menuntut pemerintah mengkaji ulang ibu kota baru. Mending dana begitu besar untuk ibukota dipakai untuk mengatasi problem-problem rakyat seperti kenaikan harga BBM, harga sembako dan lainnya,” jelas Koordinator BEM se-Solo Raya, Widi Adi Nugroho.

Baca Juga :  Unik, Begini Cara Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok terutama kelangkaan minyak goreng menjadi sorotan para mahasiswa. Mengingat banyak sekali bermunculan aksi pemberian bantuan minyak goreng gratis atau murah. “Artinya stok minyak goreng itu masih ada. Lalu kenapa harganya tinggi,” kata Widi Adi Nugroho.

Tak hanya soal kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dan penundaan ibu kota baru, mahasiswa juga masih menyuarakan soal tuntutan kepastian pembatalan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi tiga periode.

Salah seorang orator tampak berapi-api menyampaikan bahwa perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi 3 periode masih ancaman jika rakyat terlena dan tidak mengawal pembatalannya. Mereka disambut gegap gempita oleh mahasiswa yang lain.

Dalam aksi tersebut tidak tampak Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang sebelumnya berjanji akan ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa mahasiswa menolak perpanjangan masa jabatan 3 periode Presiden Jokowi. Sebelumnya, ia mengatakan akan bergabung dalam aksi unjuk rasa, namun hingga demo berakhir tidak tampak sosok Gibran di lokasi unjuk rasa.

Baca Juga :  Relawan 02 Laporkan Tindak Dugaan Intimidasi Pada Bawaslu Solo

Gibran saat itu menyampaikan juga akan ikut demo menolak  ide 3 periode masa jabatan Presiden Jokowi. Jika ada demo tersebut dilakukan di Solo ia minta diberitahu sehingga bisa bergabung.

“Nek enek demo tolak 3 periode aku tak melu, kandanono na ndi tak melu (Kalau ada demo tolak 3 periode tak ikut, kasih tau dimana tak ikut),” katanya kala itu. (Ando)