KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masjid Agung Madaniyah di Kabupaten Karanganyar tengah menjadi perbincangan.
Sejak selesai dibangun awak tahun 2022, masjid termegah yang dibangun Pemkab Karanganyar itu tak henti menyedot perhatian.
Kemegahan dan desain konstruksi yang menyerupai masjid di Madinah, Arab Saudi membuat warga dari berbagai penjuru Karanganyar maupun kota lain tak lelah memburu kesempatan untuk beribadah di masjid kebanggaan Bumi Intanpari itu.
Nah, di balik kemegahan Masjid Agung Madaniyah, ternyata ada 7 fakta menakjubkan yang perlu diketahui.
1. Dibangun Rp 101 Miliar
Masjid Agung Madaniyah dibangun menghabiskan anggaran Rp 101 miliar.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan anggaran pembangunan masjid itu murni ditopang dari APBD Karanganyar dengan modal tekad besar untuk membangun tempat ibadah kebanggaan.
“Karena Karanganyar belum punya masjid agung yang megah dan masjid yang lama itu juga sudah puluhan tahun perlu perombakan. Sehingga kita niati untuk membangun. Alhamdulillah berkat izin Allah, akhirnya bisa terwujud,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (1/5/2022).
2. Fenomenal di Tengah Pandemi
Masjid Agung Madaniyah juga mencatatkan diri sebagai salah satu bangunan proyek termegah yang lahir di masa pandemi.
Bupati menyebut kehadiran Masjid Agung Madaniyah itu seolah menjadi oase di tengah puasa pembangunan di banyak daerah akibat dana tersedot penanganan Covid-19.
“Iya masjid Madaniyah ini kita bangun dengan tekad besar dan kuasa Allah. Bayangkan di masa pandemi 2 tahun, hampir semua daerah tidak bisa membangun karena anggaran tersedot refocusing, Alhamdulillah kita masih bisa membangun masjid seindah dan semegah itu. Ini akan jadi masjid fenomenal dan kebanggaan Karanganyar,” terang Yuli.
3. Ada Sentuhan Sejarah
Bupati Yuli juga mengakui masjid Agung Madaniyah dibangun bukan Dengan sembarang arsitek dan desain.
Ia menyebut desain masjid itu dikonsep dengan sentuhan sejarah yang membuat masjid agung Madaniyah terasa berbeda dengan masjid-masjid Agung di daerah lain.
4. Kiblat Masjid Madinah
Nama Madaniyah diambil dari kata Madinah. Bupati menyampaikan nama Madaniyah itu juga menggambarkan bahwa masjid agung tersebut dibangun menyerupai masjid di Madinah.
Masjid Madinah dijadikan kiblat desain dan arsitektur masjid itu agar jemaah yang merasakan aura seperti beribadah di masjid Madinah Arab Saudi.
5. Karpet Kualitas Istimewa
Bupati Juliyatmono menyampaikan tidak hanya kemegahan fisik, fasilitas penunjang di masjid Agung Madaniyah juga istimewa.
Salah satunya karpet lantai yang diklaim memiliki kualitas papan atas. Menurut bupati, karpet yang dipasang per meternya berharga Rp 700.000.
“Saat ini sudah hampir separuh lantai dipasangi karpet. Mengingat karpetnya memang harganya mahal, jadi bertahap. Kalau ada donatur yang mau amal jariyah kita terima. Karena karpet ini tidak termasuk yang dibiayai dari anggaran dan dilelang,” jelasnya.
6. Aroma Kayu Gaharu dari Arab
Jika anda beribadah di Masjid Agung Madaniyah, akan ada aroma wewangian khas. Aroma itu ternyata berasal dari kayu gaharu.
Ternyata kayu gaharu untuk aroma di Masjid Agung Madaniyah bukan sembarangan karena didatangkan langsung dari Arab Saudi.
“Kita beri wewangian kayu gaharu seperti masjid Madinah di Arab Saudi. Dan gaharunya juga langsung dari Arab. Jadi kalau ada yang umrah, kita pesan untuk dibawakan gaharu dari sana. Jadi langsung aura dan aromanya sama dengan Masjid Madinah,” ulasnya.
7. Kesan Sejuk dan Khusyuk
Nah, yang terakhir, masjid Agung Madaniyah Karanganyar ternyata juga memiliki aura berbeda dengan masjid pada umumnya.
Dengan kiblat masjid Madinah dan aura sejarah nan kental, ternyata diklaim memberi kesan sejuk dan membuat pengunjung makin khusyuk beribadah di dalamnya.
“Iya, hawanya sejuk dan tenang begitu salat di dalamnya (Masjid Agung Madaniyah). Pokoknya nyaman dan adem. Jadi tambah khusyuk kalau salat dan ibadah di sana. Makanya kalau ke Karanganyar Kota, saya selalu sempatkan singgah di Masjid Agung Madaniyah, rasanya seperti ibadah di tanah suci,” tutur Syarif, salah satu warga asal Gondangrejo. Wardoyo