JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Berawal dari Emperan, Rumah Makan Padang Tengah Sawah di Kedawung Sragen Ini Kini Beromzet Rp 10 Juta Perhari. Pemiliknya Ternyata Hanya Lulusan SMP

Menu di RM Padang Putra Bungsu Celep Kedawung Sragen yang selalu ramai dikunjungi pecinta kuliner. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi pecinta kuliner masakan Padang di Sragen, barangkali tidak asing dengan RM Padang Putra Bungsu di Celep, Kedawung, Sragen.

Meski berlokasi di pedesaan, siapa sangka rumah makan Padang asli Jawa itu menjadi salah satu RM terlaris di Sragen bagian selatan.

Rumah makan itu diketahui milik Sunarto (31) warga Kampung Mardi Tani, Desa Celep, Kedawung, Sragen. Kepada wartawan, ia membeberkan perjalanan usahanya dari jatuh bangun hingga kini bisa sukses.

“Mengapa namanya Putra Bungsu, karena saya anak bungsu dari 4 bersaudara,” paparnya Jumat (27/5/2022).

Sunarto mengungkapkan RM Padang miliknya dirintis bulan September 2017 silam. Saat awal berdiri, usahanya hanya kecil dibuka di emperan tempat cucian motor.

“Awalnya warung ini ukuran 8 x 6 meter. Dulu tiga meja, terus berjalan dari 2017 sampai 2019 perluasan sampai saat ini lumayan,” ujarnya.

Namun berkat perjuangan dan kegigihannya promosi, lambat laun rumah makannya mulai dikenal luas.

Baca Juga :  Harga Gas Melon di Sragen Naik 100% Jadi Rp 30.000 Selama Idul Fitri, Politikus Nasdem Bongkar Penyebabnya

Tak hanya lokasi yang di dekat persawahan, menu khas Padang yang disajikan ternyata digemari karena cocok di lidah.

Kini setelah hampir 5 tahun, usahanya makin ramai dan banyak dicari pelanggan. Digawangi 15 karyawan, kini omzet harian rumah makannya sudah mencapai Rp 10 juta.

“Dulu awalnya hanya 3 orang, omset hanya Rp 500.000. Alhamdulillah sekarang karyawan 15 orang, omset kotor per hari Rp 10 juta. Di sini buka jam 08.00 WIB sampai jam 20.00 WIB,” urainya.

Sunarto pemilik RM Padang Putra Bungsu Celep Kedawung Sragen. Foto/Wardoyo

Sunarto menyebut pelanggan rumah makannya dari berbagai kalangan. Mulai dari warga biasa, petani dari sawah, pegawai, hingga kalangan pejabat sekelas Bupati, Wabup sampai Kapolres.

Selain dari lokal Sragen, tak sedikit yang datang dari Karanganyar hingga Solo. Setelah mereguk sukses, kini rumah makan itu sudah dibangun di atas lahan sendiri dan menjadi rumah sendiri.

Diakuinya, kesuksesan itu diraih dengan perjuangan tak mudah. Ia mengisahkan awalnya sempat jatuh bangun untuk memulai usaha. Resep RM Padang itu didapatnya dari bekerja di rumah makan padang di Jakarta.

Baca Juga :  Geger, Petani di Desa Baleharjo Sragen Tewas Kesetrum Listrik di Area Persawahan Dengan Kondisi Mengenaskan

“Saya pernah ikut kerja di rumah makan padang di Jakarta dan cabang di Kuala Lumpur Malaysia. Kebetulan dulu di Jakarta kokinya abang saya. Terus tahun 2007 saya diambil diajak ke sana. Kakak saya tahun 1999 di Jakarta, saya lulus SMP langsung ikut,” terangnya.

Sempat ikut bekerja beberapa waktu, Sunarto mengaku tak betah dan pulang ke Sragen. Kemudian ia sempat mencoba merintis usaha warung makan di Surabaya namun gagal.

Meski begitu, tekadnya untuk membangun rumah makan tak luntur. Saat tahun 2017 bersamaan dengan kepulangan kakaknya, ia merintis jualan lagi nasi Padang dengan menggunakan gerobak.

“Ada kayu jati nganggur dibikin gerobak. Awalnya jual nasi goreng dan roti bakar tapi gagal juga akhirnya mantapnya di nasi padang. Ya udah di situlah bikin jualan nasi Padang sampai sekarang,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com