SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Riwayat sekolah tinggi politeknik unggulan Yapenas Sragen resmi berakhir.
Dibangun sejak tahun 2001, sekolah tinggi yang berlokasi di Jl. Bratasena, Ngablak, Kroyo, Kecamatan. Karangmalang, Kabupaten Sragen, itu kini sudah rata dengan tanah.
Kampus politeknik yang didirikan oleh yayasan pendidikan unggulan Sragen (Yapenas) itu disebut telah ditutup operasionalnya.
Bahkan pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM Minggu (22/5/2022), bangunan kampus itu sudah dihancurkan dan tak lagi tersisa.
Gedung kampus dan pendapa yang sebelumnya mengisi kompleks kampus, kini sudah bersih tinggal tanah dengan bekas bangunan yang dihancurkan.
Hanya bangunan satpam di pojok depan yang masih tersisa dan pintu gerbang dengan logo yang sudah tidak lagi tulisannya.
Kemudian papan kampus di depan juga masih berdiri meski sudah usang. Di papan itu tertulis tanggal penerbitan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 94/D/O2003 Tgl 9 Juli 2003.
Tidak ada yang bisa dikonfirmasi lantaran kondisi bekas kampus itu sudah lengang. Pagar depan juga sudah terkunci rapat. Tidak ada seorang pun yang berada di dalamnya.
Padahal di awal pendiriannya, kampus itu dulunya pernah didengungkan oleh Pemkab sebagai salah satu sekolah tinggi unggulan di Sragen.
Saat dikonfirmasi, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sragen, Dwiyanto mengatakan kampus Yapenas itu bukan milik Pemkab dan tanah tempat dibangunnya juga bukan aset Pemkab.
“Bukan milik pemda, nggak tercatat di kami. Yang SBI itu yang punya kita. Kalau Yapenas bukan,” ujarnya. Wardoyo