SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pedagang di Pasar Nglangon, Karang Tengah, Sragen mengaku sebenarnya tidak masalah dengan keberadaan warung yang ditengarai menjadi praktik esek-esek terselubung.
Mereka tak ambil pusing dengan kehadiran warung remang-remang karena merasa tidak berpengaruh terhadap aktivitas pedagang lainnya.
“Kalau tempat esek-esek itu dari dulu sudah ada di sini Mas. Terus tidak menganggu juga sih. Dari dulu kami juga kenal baik dan nggak apa- apa dan nggak ganggu kok,” ujar salah satu pemilik kios di Pasar Nglangon, Roni Jok kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Selama hampir 3 tahun menempati kios jok motor di situ, ia mengaku selama ini tidak ada masalah dengan kehadiran warung esek-esek itu.
Penghuni kios Pasar Nglangon lainnya, Siti Nur Hasanah (31) asal Cantel Kulon, juga mengaku tidak tahu menahu soal kios dan praktik esek-esek yang ada di kompleks Pasar Nglangon.
Bagi pedagang lain dan pemilik kios seperti dirinya, yang terpenting adalah bekerja dan tidak saling merugikan.
“Kalau soal kios esek-esek, saya nggak tahu. Yang penting di sini kita bekerja nggak saling merugikan,” ujarnya.
Pernyataan itu dilontarkan menyusul wacana revitalisasi Pasar Nglangon dan Joko Tingkir Sragen yang sebentar lagi dimulai.
Mereka mengaku kurang sreg dengan rencana pembongkaran Pasar Nglangon dan Joko Tingkir yang akan dijadikan satu pasar terpadu tersebut.
Alasannya, perombakan dan pemindahan ke pasar baru hasil revitalisasi dinilai justru akan memberi masalah baru bagi masa depan mereka.
Perpindahan ke pasar baru dimungkinkan akan berdampak pada nasib pedagang maupun jualannya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]