JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup Jika Ditemukan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku Alias PMK

Penyakit Mulut dan Kuku
Pemeriksaan hewan ternak sapi dari penyakit mulut dan kuku. Dok. Polres Wonogiri
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengambil langkah tegas mengantisipasi kasus penyakit mulut dan kuku alias PMK.

Ketegasan itu adalah jika ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku di pasar hewan maka pasar hewan di Wonogiri ditutup.

Untuk memantapkan langkah itu, ujar Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek, pemahaman terhadap para pelaku atau pedagang hewan ternak terus digencarkan.

Pihaknya berharap kepada pedagang dari luar daerah agar mengecek hewan ternak sebelum masuk ke pasar hewan di Wonogiri.

“Intinya kalau mereka itu ngeyel tidak memperhatikan kesehatan hewan sebelum dibawa ke Wonogiri dan ternyata didapati kasus PMK, pasar hewan akan kami tutup. Kalau ditutup mereka juga yang rugi,” tandas Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek baru baru ini.

Baca Juga :  Ramadhan di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri, Target Khatam Alquran 20 Hari dan Berbagi Kebaikan

Sementara dijelaskan, dari hasil pemeriksaan di lapangan, khususnya di tiga pasar hewan ternak sapi di Wonogiri, yakni di Kecamatan Purwantoro, Pracimantoro dan Wuryantoro, setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas dari Dislapernak Wonogiri, tidak ada sapi yang terinfeksi PMK.

Selain itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengaku sudah melakukan kebijakan strategis untuk menghadapi merebaknya virus PMK di sejumlah daerah agar tidak masuk ke Wonogiri.

Langkah pertama adalah secara formal, yakni dengan mengecek kesehatan hewan dari luar daerah yang akan dibawa masuk ke Wonogiri.

Pengecekan dilakukan di pos pemantauan lalu lintas ternak. Pedagang atau pelaku ternak harus membawa Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Baca Juga :  Overkendel! Lebaran di Penjara Gegara Main Sabu di Wonogiri

Menurut dia, langkah pertama itu diyakini masih ada kelemahan. Maka langkah kedua yang dianggap lebih efektif yakni dengan mengumpulkan para pedagang hewan dari luar daerah, khususnya Jawa Timur untuk diberi pemahaman. Para pedagang diminta lebih hati-hati dalam memperhatikan kesehatan hewan sebelum dibawa masuk ke Wonogiri.

“Sikap kami tegas, kalau pedagang dari luar daerah tidak koperatif, tidak hati-hati, begitu kami menemukan kasus PMK di pasar, maka pasar itu akan kami tutup. Agar penularannya tidak meluas. Pedagang harus melalukan fungsi kontrol kesehatan hewan,” terang dia.

Meski merebak isu PMK, imbuh Bupati Wonogori, hingga kini Pemkab belum melakukan pembatasan terhadap hewan ternak dari luar daerah yang dibawa ke Wonogiri. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com