Beranda Daerah Sragen Sapu Bersih Piala Bupati Sragen, Harga Bonsai Sancang Diprediksi Langsung Meroket di...

Sapu Bersih Piala Bupati Sragen, Harga Bonsai Sancang Diprediksi Langsung Meroket di Atas Rp 1 Miliar, Wow..

Bonsai Sancang milik pengusaha properti asal Sidoarjo, Jatim yang memenangkan 4 juara di Kontes Wonderful Bonsai Sukowati dan meraih 2 piala Bupati Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga bonsai Sancang asal Sidoarjo, Jawa Timur diprediksi langsung meroket hingga melampaui angka Rp 1 miliar.

Meroketnya harga bonsai asal Sidoarjo, Jawa Timur itu diprediksi setelah tampil mengesankan dengan memborong gelar juara dan dua piala Bupati Sragen di Kontes Bonsai dalam rangka HUT ke-276 Sragen, Rabu (18/5/2022).

Dalam event yang diikuti 600an lebih bonsai papan atas tersebut, bonsai kekar dengan penampilan rimbun itu tampil sebagai juara umum dengan menyabet 4 gelar.

Yakni kategori bonsai baik sekali, the best in Ten, the best in class dan the best in show atau event.

Menurut pengelola bonsai Sancang, Tanu Ismoyo (35), sebelum kontes harga bonsai milik bosnya, Andri Kristanto, itu diprediksi berada di kisaran Rp 500-600 juta. Dengan banyak juara di Sragen, otomatis harganya akan meroket.

“Otomatis dengan juara begini harganya akan naik. Kalau kemarin andaikata ditawarkan ya sudah sampai sekitar Rp 500-600 juta. Kalau sekarang habis juara ya bisa jadi segitu (Rp 1 Miliar lebih). Tapi sekali lagi, harga bonsai itu tidak ada patokannya, karena itu soal selera dan seni yang memang tak ada ukuran dan ternilai harganya,” paparnya kepada Jogkosemarnews.com, Kamis (19/5/2022).

Bonsai Sancang milik pengusaha properti asal Sidoarjo Jatim yang memborong gelar juara dalam kontes Bonsai Piala Bupati Sragen dalam rangka memeriahkan HUT ke-276 Kabupaten Sragen, Rabu (18/5/2022). Foto/Wardoyo

Tanu menguraikan bonsai Sancang itu dikonteskan dalam kelas madya. Usia bonsai tersebut sudah sekitar 40an tahun.

Menurut pemiliknya, sementara memang tidak dijual karena masih suka. Ia menyebut sejak awal sebenarnya hanya menargetkan juara di kelasnya.

Namun ternyata hasilnya di luar ekspektasi dan bonsai yang dibawanya itu justru bisa memborong 4 gelar juara sekaligus dan dua piala Bupati Sragen.

Baca Juga :  Mantap! PAD Sektor PBB di Sragen Tembus 100 Persen, Ini Kata Bupati Yuni

Terkait event pameran dan kontes di Sragen ini, menurutnya sangat bagus dan antusias peserta maupun masyarakat sangat tinggi.

“Kami sekitar seminggu di Sragen untuk ikut kontes ini. Dari Jatim juga banyak yang ikut. Kemarin ada dari Ngawi, Madiun dan Tulungagung,” jelasnya.

Seperti diberitakan, Bonsai Sancang itu
membuat kejutan dengan sukses memborong 4 gelar juara dalam pameran dan kontes bonsai HUT Sragen memperebutkan Piala Bupati Sragen tahun 2022.

Selain sang jawara Sancang, ada satu bonsai kelas prospek yang juga dibawanya ke kontes di Sragen.

Sancang sendiri tampil menjadi yang terbaik di kelasnya madya dan terbaik dari semua bonsai yang tampil.

“Iya, ini baru tampil perdana keluar. Usia Sancang itu sekitar 40an tahun. Saya persiapan satu minggu dan nginap 3 hari untuk ikut kontes di Sragen ini,” urai Tanu.

Tanu menambahkan ikut kontes di Sragen karena undangan dari perkumpulan penggemar bonsai Indonesia (PPBI).

Dua bonsai milik bosnya itu dipilih sebagai delegasi PPBI Sidoarjo untuk mewakili ke kontes di Sragen.

“Alhamdulillah, bawa dua bonsai. Yang satu juara umum,” imbuhnya.

Ketua PPBI Kabupaten Sragen, Parsono menyebutkan ada sekitar 600 lebih bonsai yang ambil bagian dalam pameran dan kontes Wonderful Bonsai Sukowati 2022 ini.

Selain lokal Sragen, mereka datang dari berbagai daerah mulai Soloraya, Demak, hingga luar kota. Ratusan bonsai itu terdiri dari berbagai kelas mulai dari prospek, pratama, madya, hingga utama.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Kontes bonsai itu digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-276 Kabupaten Sragen tahun 2022.

Selain itu untuk memotivasi para pecinta bonsai sekaligus menyosialisasikan bonsai kepada masyarakat sebagai sebuah seni yang bisa menjadi ladang bisnis menjanjikan.

“Alhamdulillah animo peserta dan masyarakat sangat tinggi. Semoga ini menjadi momentum yang bagus bagi masa depan budidaya bonsai di Sragen dan nasional. Kami berharap lebih ke budidaya, bukan ndongkel atau mencari di alam. Sehingga semangatnya melestarikan alam bukan merusak,” jelasnya.

Pada kontes itu, menghadirkan juri nasional. Setiap bonsai akan dinilai dari berbagai aspek mulai dari bentuknya, keindahannya, hingga penampilannya.

“Setiap bonsai akan dapat sertifikat. Makin sering ikut kontes dan dinilai serta dapat sertifikat, otomatis nilainya akan semakin tinggi,” tandasnya. Wardoyo