JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Terungkap, Sapi yang Positif PMK di Sragen Baru Dibeli dari Pasar Purwodadi dan Jawa Timur. Langsung Menulari 4 Ekor

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat melakukan sidak pengecekan sapi di Pasar Hewan Nglangon Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti 6 ekor sapi di Sragen akhirnya terungkap.

Hasil pelacakan, sapi yang terpapar positif itu sebelumnya dibeli dari wilayah Purwodadi dan Jawa Timur. Setelah itu, sapi-sapi yang dibeli itu kemudian menularkan ke sapi lainnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Rina Wijaya mengatakan setelah hasil lab keluar dan dinyatakan positif, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan pelacakan atau tracing.

Hasilnya mendapati sapi yang terpapar itu ternyata belum lama didatangkan dari pasar. Sapi itu dibeli dari luar daerah oleh pemiliknya.

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Dua sapi yang baru saja dibeli peternak dari Purwodadi dan daerah Jawa Timur yang kemudian diduga menjadi sumber penularan.

“Itu dia (peternak) beli terus nular di satu kandang gitu. Yang Plupuh itu beli dari Jatim, beli satu terus nular ke temennya. Yang di Tanon belinya di Purwodadi. Masing-masing beli satu terus nulari yang lainnya,” paparnya kepada wartawan, Selasa (24/5/2022).

Enam ekor sapi yang positif itu berada di wilayah Desa Ngrombo, Kecamatan Plupuh dan Desa Slogo, Kecamatan Tanon.

Dari enam ekor itu, tiga ekor ada di Desa Ngrombo Plupuh dan tiga ekor di Desa Slogo Tanon.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Rina menguraikan untuk mengantisipasi penyebaran lebih luas, enam sapi itu langsung dikarantina dan mendapat penanganan. Yakni disupport vitamin dan asupan gizi.

Kemudian para peternak juga diminta untuk mengurangi interaksi dengan hewan yang sakit. Hal itu dimaksudkan untuk menekan potensi penyebaran virus.

“Yang jelas harus diisolasi ternak itu, diobati dijaga asupan makan, jaga kebersihan ternak, dan kandang diberi disinfektan. Terus mengurangi interaksi manusia dengan hewan yang sakit,” terangnya.

Rina memastikan penyakit PMK itu tidak menular ke manusia. Namun manusia bisa menjadi vektor atau penyebar ke ternak lain. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com