JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Tewaskan Satu Siswa, Pelatih Silat di Karanganyar Resmi Jadi Tersangka. Akui Tendang dan Pukul Korban Saat Latihan

Jenazah siswa salah satu perguruan silat di Karanganyar yang dikabarkan tewas usai mengikuti latihan di Kerjo, Karanganyar, Kamis (5/5/2022) malam. Foto/Istimewa
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Karanganyar akhirnya menaikkan kasus insiden latihan perguruan silat berujung maut yang menewaskan satu siswa, Agil Hariyaji (21) di Lapangan Kerjo, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo, Karanganyar, Kamis (5/5/2022) malam.

Satu pelatih berinisial S (23) resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kematian siswa asal Desa Gempolan, Kerjo, Karanganyar itu.

Penetapan S sebagai tersangka dilakukan setelah melalui proses pemeriksaan dan gelar perkara di Mapolres, Jumat (6/5/2022).

Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo melalui Kasi Humas AKP Agung Purwoko mengatakan penetapan tersangka dilakukan setelah memeriksa 11 saksi dalam kasus tersebut.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, penyidik menyimpulkan S telah memenuhi unsur pasal 351 (3) KUHP subsider pasal 359 KUHP dan untuknya diterapkan sebagai tersangka,” ungkap AKP Agung Purwoko kepada wartawan, Sabtu (7/5/2022).

Setelah ditetapkan tersangka, S langsung ditahan guna kepentingan penyidikan lebih lanjut.

AKP Agung menjelaskan saat pemeriksaan, S mengaku memang telah melakukan tindakan kekerasan berupa pemukulan dan menendang korban.

Akibat tendangan dan pukulan itu sehingga korban tersungkur dan selanjutnya kejang-kejang hingga mengalami anfal lalu meninggal dunia.

Menurut Agung, penyidik telah memiliki dua alat bukti kuat untuk menetapkan S sebagai tersangka.

Hanya saja sesuai kode etik alat bukti itu hanya akan disampaikan di pengadilan.

Ihwal kemungkinan munculnya tersangka lain, AKP Agung menyebut hingga kini belum bisa berkomentar. Hal itu masih menunggu hasil pemeriksaan saksi-saksi masih berlangsung.

“Hasil pemeriksaan sementara baru satu tersangka,” tandasnya.

Sebelumnya, Agil dilaporkan meregang nyawa usai mengikuti latihan jurus yang diampu oleh seniornya pada Kamis (5/5/2022) malam.

Berdasarkan data laporan kejadian yang beredar, insiden latihan berujung maut itu bermula ketika korban bersama sekitar 80 siswa lainnya mengikuti latihan jurus.

Latihan disebut diampu oleh 3 orang pelatih senior. Korban bersama 10 siswa lainnya dilatih oleh dua orang senior yakni S (23) dan MAG (20) serta satu pelatih lain berinisial NAN.

Latihan dimulai pukul 19.30 WIB sampai menjelang dinihari. Adapun materi yang diberikan yaitu pemanasan, istirahat, jurus dasar, kemudian sewaktu akan selesai latihan sekira jam 23. 30 WIB dilakukan tes pernafasan penguatan perut terhadap siswa.

Saat sesi ini semua siswa menjalani penguatan pernafasan otot perut. Saya itulah korban mendapat pukulan penguatan dari seniornya dengan pukulan tangan terbuka dan mengenai perut korban.

Diduga kurang siap, korban mendadak langsung jatuh tersungkur ke depan dan kepala membentur tanah. Seketika itu korban mengalami kejang – kejang.

Mendapati hal itu, oleh teman-teman dan senior pelatihnya korban langsung dibawa ke Puskesmas Kerjo dengan diboncengkan sepeda motor.

Sesampai di Puskesmas, ternyata korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RSUD Karanganyar untuk menjalani pemeriksaan.

Dikonfirmasi, Kades Gempolan, Suhardi Jayus membenarkan insiden yang dialami pemuda warga desanya itu. Berdasarkan informasi yang diterimanya, korban tadi malam mengikuti latihan silat bersama teman-teman lainnya.

“Kemudian menjelang selesai latihan, korban tiba-tiba jatuh ke depan, lalu dibawa ke Puskesmas Kerjo ternyata sudah tidak tertolong. Saat ini jenazahnya masih di RSUD dan masih menunggu pemulasaraan,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (5/5/2022).

Ada Darah dari Mulut

Polisi kemudian bergerak melakukan pengusutan. Hasilnya, tim mengungkap siswa itu diduga meninggal akibat terkena pukulan dan tendangan dari pelatih dan seniornya saat latihan.

Sebelumnya, Wakapolres Karanganyar, Kompol Purbo Adjar Waskito menyampaikan Tim Reskrim Polres Karanganyar telah bergerak menindaklanjuti kasus kematian Agil Hariyaji.

Menurutnya tim sudah mendatangi lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan tersebut. Hasilnya korban memang meninggal dunia setelah mengikuti latihan bela diri silat.

Saat tim tiba di lokasi, juga didapati ada darah yang keluar dari mulut korban. Wakapolres menyampaikan ada 11 orang saksi sudah diperiksa.

“Hasil keterangan sementara, saksi menyebutkan bahwa korban sempat menerima pukulan dan tendangan dari salah satu pelatih kemudian seketika itu korban jatuh kemudian kejang-kejang,” katanya di sela autopsi di RSUD Karanganyar, Jumat (6/5/2022).

Wakapolres menjelaskan dari hasil keterangan saksi, korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Puskesmas Kerjo.

Korban sempat mengalami tendangan dan pukulan di bagian badan depan bisa bagian dada atau perut.

Menurut keterangan saksi, tendangan dan pukulan merupakan bagian dari proses latihan yang harus diterima siswa saat latihan.

“Yang terakhir melakukan tendangan dan pukulan adalah S, selaku pelatih. Tentu kita juga harus melihat apa karena yang dilakukan S itu atau komulatif kegiatan latihan,” jelasnya.

Wakapolres menegaskan, apabila dari hasil pemeriksaan ada unsur tindak pidana akan diproses sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. (Wardoyo/Beni Indra)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com