Beranda Daerah Sragen Waspada, Sapi Purwodadi dan Boyolali Jadi Sumber Penularan Wabah PMK di Sragen....

Waspada, Sapi Purwodadi dan Boyolali Jadi Sumber Penularan Wabah PMK di Sragen. Total Sudah 82 Ekor Positif dan 4 Mati

Petugas Disnakkan Sragen saat melakukan pemeriksaan sapi-sapi di pasar untuk mendeteksi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sragen semakin mengganas. Hingga Selasa (31/5/2022) pagi, jumlah sapi yang positif terjangkit sudah mencapai 82 ekor dan 4 ekor lainnya dilaporkan mati.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) pun mendeteksi ada 3 daerah yang menjadi sumber penularan awal sapi-sapi yang positif di Sragen tersebut.

Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya mengatakan dari hasil tracing, kasus positif PMK yang terjadi saat ini, mayoritas berawal dari sapi pembelian dari luar Sragen.

Sapi yang diketahui positif itu dibeli peternak dari tiga daerah. Yakni dari Jawa Timur, Kabupaten Purwodadi dan Kabupaten Boyolali.

Sapi yang sudah terinfeksi PMK setelah sampai di kandang peternak akhirnya menulari sapi lain dalam satu kandang.

“Kasus positif itu rata-rata awalnya dari sapi yang dibeli dari luar daerah. Baik dari Jawa Timur, Purwodadi maupun Boyolali. Sampai di kandang kemudian menulari temannya sekandang,” ujarnya kepada wartawan.

Dampak meluasnya wabah PMK membuat Pemkab akhirnya memutuskan menutup 6 pasar hewan yang ada di wilayah setempat.

Enam pasar hewan yang resmi akan ditutup mulai hari ini, Selasa (31/5/2022) sampai dua pekan ke depan atau sampai 14 Juni 2022 mendatang.

Baca Juga :  Dukung Program Presiden Prabowo, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Hadiri Peluncuran Gugus Tugas Pendukung Ketahanan Pangan di Kecamatan Ngrampal

Enam pasar hewan itu antara lain Pasar Hewan Nglangon Sragen Kota, Sumberlawang, Tanon, Sukodono dan dua di Sambirejo.

Kebijakan menutup pasar hewan itu dilakukan untuk mencegah penyebaran PMK yang lebih luas lagi.

Sebagai antisipasi, dinas juga akan memperketat pemeriksaan surat kesehatan hewan.

Rina menyampaikan dalam masa wabah PMK, pihaknya akan lebih selektif dalam menerbitkan SK baik terhadap sapi atau ternak yang datang maupun surat perjalanan ternak yang keluar.

Kepada peternak, diimbau untuk lebih berhati- hati apabila membeli ternak dari luar. Diharapkan pula menjaga kebersihan ternak dan kebersihan hewan.

“Jangan lupa semprot disinfektan dan jangan tergiur dengan harga yang murah. Kemudian apa bila ada sapi baru dari wilayah lain pisahkan dengan sapi yang lain,” terangnya.

Pihaknya telah bekerjasama dengan dokter hewan di Sragen dan seluruh mantri hewan di kabupaten agar responsif menangani penyebaran PMK di Kabupaten Sragen.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Sementara data terbaru sampai Selasa (31/5/2022) pagi, total sudah 11 kecamatan yang terjangkit PMK.

Dari 11 kecamatan yang terjangkit, Kecamatan Plupuh menjadi yang paling parah dengan 16 kasus, kemudian 15 kasus di Kecamatan Tanon dan 10 kasus di Kecamatan Sidoharjo.

“Sampai hari ini ini, total ada 82 ekor yang positif, 13 ekor sembuh, 7 dipotong dan 4 ekor mati,” imbuh Kabid Keswan Disnakkan, Toto Sukarno, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM . Wardoyo